SITUS PLAWANGAN LAYAK BERLEVEL INTERNASIONAL

  • 20 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG-Tim Peniliti Situs Plawangan 2017 dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan pemerintah Kabupaten Rembang menggelar Forum Group Discussion (FGD) di ruang rapat Bupati, Senin (17/7/2017). Hadir dalam kegiatan tersebut pegiat sejarah Kabupaten Rembang, pihak desa Plawangan dan tokoh masyarakat.

Dalam FGD tersebut muncul gagasan di desa Plawangan tempat saat ini gambar berbagai situs plawangan disimpan dibuat semacam Rumah Peradaban. Pasalnya situs Plawangan ternyata disebut sebagai situs bersejarah berlevel Internasional.

Ketua Tim Peneliti situs Plawangan tahun 2017 Profesor Bagyo Prasetyo menyatakan situs Plawangan menurut hasil temuan tim peneliti layak disebut situs berlevel Internasional. Karena sejak 2000 tahun silam di Plawangan sudah ada interaksi atau ditemukan benda-benda yang berasal dari luar Plawangan.

“Plawangan ini merupakan bagian dari jalur maritim, hal itu bisa dilihat dari penemuan – penemuan di sana. Seperti nekara, di Indonesia kan tidak punya, itu barang perdagangan dari daerah Dongson Vietnam, “ tuturnya.

Jalur maritim dulu merupakan jalur perdagangan dari negeri Cina dan India. Orang- orang India dan Cina ke Plawangan diduga untuk menukaran barang-barang kerajinannya dengan rempah- rempah, terbukti ditemukan manik- manik produksi India dan pasifik, benda emas dan nekara perunggu termasuk ditemukannya keramik dari negeri Cina.

Rumah Peradaban juga dapat berfungsi sebagai pusat pembelajaran tentang sejarah kepada anak- anak atau masyarakat. Salah satu poin plus di situs Plawangan, Pusat Penilitian Arkeologi Nasional memiliki gedungdan lahan luas yang bisa dikembangkan lagi.

“ Luas tanahnya sekitar 1, 5 hektar dan ada tiga gedung yang memungkinkan untuk tempat display. Rencananya pusat akan digunakan ruang pembelajaran terkait kebudayaan yang ada di Plawangan dan tempat literasi, “ ungkapnya.

Saat ini di gedung tersebut hanya terpampang gambar- gambar situs penemuan di desa Plawangan. Namun ke depan benda- benda asli dari penemuan akan diletakkan disana, selain itu di lahan 1,5 hektar itu akan buat semacam panggung terbuka untuk dimanfaatkan berbagai aktifitas kebudayan.

Sementara itu peneliti senior Arkenas Profesor Truman Simanjuntak mengatakan pengungkapan sejarah masa lalu situs Plawangan bisa memberikan kebanggaan kepada masyarakat Rembang. Karena 2000 tahun lalu nenek moyang telah menghuni wilayah Rembang. Selain itu DNA masyarakat pulau jawa ternyata sama dengan DNA nenek moyang yang tinggal di Plawangan.

Kepala Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang, Ir Dwi Purwanto MM menyambut baik atas upaya yang dilakukan oleh Pusat Penilitian Arkeologi Nasional dalam penanganan situs Plawangan. Pemkab dalam hal ini juga berkomitmen untuk mendukung dan bersama- sama berupaya untuk pengembangan situs bersejarah tersebut.

“Secepatnya kita akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, kecamatan dan pemerintah kabupaten untuk langkah selanjutnya. Yang jelas kami ingin dalam waktu dekat ini bisa menumbuhkan rasa bangga terhadap situs Plawangan, “ ujarnya.

Dan mulai tahun ini Pemkab melalui Dinbudpar akan melaksanakan program semacam kunjungan sejarah ke Situs Plawangan mulai dari pelajar SMA sederajat sampai nantinya kepada anak yang belajar di tingkat pendidikan PAUD untuk menumbuhkan rasa bangga atas situs tersebut. (Kontributor Humas Rembang)

Berita Terkait