Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

CILACAP –  Lemahnya kaderisasi, makin kompleksnya permasalahan anak, dan lemahnya kualitas kader menjadi salah satu isu strategis 10 program pokok PKK. Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Penggerak PKK  Kabupaten Cilacap, Tetty Suwarto Pamuji berdasarkan Rakernas VIII, dalam Rapat Koordinasi antara Pembina TP PKK dan CSR bersama TP PKK Kabupaten Cilacap, di Gedung Sumekar komplek Setda Cilacap, Selasa (20/2/2018).

“Oleh karena itu kami berharap tiap OPD mendukung 10 program pokok PKK sesuai bidangnya masing-masing”, kata Tetty.

Tetty mengungkapkan, beberapa persoalan lain yang masih membutuhkan penanganan terkait 10 program pokok PKK yakni masih lemahnya produktivitas ekonomi keluarga, lemahnya ketahanan pangan keluarga, banyaknya rumah tidak layak huni (RTLH), dan status kesehatan reproduksi perempuan. Demikian juga angka kematian ibu dan bayi, meski jumlahnya sudah turun namun angkanya masih tinggi sehingga membutuhkan perhatian khusus.

“Dukungan yang diharapkan dari OPD misalnya parenting, pelatihan pola asuh anak dan remaja, media pembelajaran dari kader, serta TOT untuk kader integritas untuk pencegahan korupsi bagi pelajar”, kata Tetty.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji selaku Ketua Pembina TP PKK Kabupaten Cilacap dalam kesempatan ini menyampaikan, kegiatan ini memiliki arti dan makna yang penting untuk menselaraskan program dan kegiatan PKK dengan program OPD dan CSR berbagai perusahaan yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu TP PKK diharapkan dapat lebih responsif menyusun program kerja, dan memanfaatkan kegiatan ini sebaik baiknya.

“Artinya TP PKK harus lebih cermat, lebih dalam lagi menyusun program kerja dengan memperhatikan tantangan tugas kedepan yang makin berat. Sehingga lebih peka terhadap situasi dan kondisi masyarakat”, kata Tatto.