SEWU KUPAT, TRADISI KUDUS MERAYAKAN SYAWALAN

  • 03 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Pelaksanaan Kirab Festival Parade Sewu Kupat tahun ini berlangsung meriah (2/7). Tradisi ini, merupakan tradisi tahunan warga desa Colo yang berlangsung tiap seminggu setelah Lebaran. Sedikitnya 21 Gunungan dari 4 RW di desa Colo dan 17 Gunungan dari seluruh desa di Kecamatan Dawe ludes diperebutkan oleh warga.

Sebelum diarak menuju Taman Ria Colo, gunungan didoakan oleh sesepuh dan ulama di komplek makam Sunan Muria, untuk selanjutnya dibawa turun kebawah bergabung bersama dengan gunungan yang lain guna dilakukan arak-arakan menuju panggung utama. Sebelum arak-arakan dimulai, ribuan warga sudah memadati Komplek Taman Ria Colo sedari pagi. Mereka berharap ikut mendapatkan berkah dari isi gunungan yang akan mereka perebutkan.

Dalam sambutannya, bupati Kudus H. Musthofa mengatakan bahwa tradisi yang sudah sepuluh tahun ada di Colo ini merupakan wujud rasa syukur atas limpahan berkah dari Allah SWT. “Kekayaan alam dan budaya tentu butuh kesadaran semua pihak untuk melestarikan dan mengembangkannya,” ujarnya.

Sebagai wujud pelestarian budaya di Muria ini, Bupati Kudus menyerahkan buku ‘Mitologi Ritual di Kaki Muria’ pada Dinas Dikpora dan berbagai sekolah. Harapannya, anak-anak bisa menghargai budaya sebagai sesuatu yang perlu dijaga dan dilestarikan.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan penyerahan penghargaan bagi para penggagas Sewu Kupat. Penghargaan ini diberikan, mengingat di tangan merekalah kreativitas tradisi ini lahir. (KontributorKudus_ErwinDwisusanto)

Berita Terkait