Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Setahun Beroperasi, KRL Yogyakarta – Solo Gairahkan Sektor Ekonomi Klaten
- 05 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

KLATEN –Tak hanya masyarakat Kota Surakarta, dampak positif Kereta Rel Listrik (KRL) jalur Yogyakarta – Solo juga dirasakan oleh masyarakat di wilayah lain yang dilintasi oleh KRL tersebut, di antaranya warga Kabupaten Klaten.
Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan, hadirnya KRL Yogyakarta – Solo menjadikan jalur lalu lintas dari Klaten ke wilayah Yogyakarta maupun ke Kota Surakarta dan sekitarnya menjadi lebih lancar. Perjalanan masyarakat yang beraktivitas di kedua kota tersebut menjadi lebih singkat dan efisien.
“Selain itu biaya yang harus dikeluarkan oleh warga yang bekerja di luar Klaten pun lebih murah. Sehingga masyarakat bisa menghemat biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap harinya,” paparnya saat mengikuti webinar yang digelar Solopos Media Grup, Jumat (4/3/2022) malam.
Dalam webinar bertajuk “Satu Tahun KRL Yogayakarta Solo” itu, Sri Mulyani mengatakan, operasional KRL tersebut juga turut membantu promosi pariwisata di Klaten. Hal ini karena penumpang mempunyai banyak opsi pemberhentian ke lokasi wisata di Klaten.
Seperti diketahui, dengan beroperasinya KRL Yogyakarta – Solo, empat stasiun di Klaten kembali dibuka, yakni stasiun Brambanan, Srowot, Ceper, dan Delanggu yang sebelumnya operasionalnya ditutup untuk umum. Keempat stasiun ini melengkapi operasional Stasiun Klaten yang sebelumnya merupakan satu-satunya akses warga Klaten yang ingin menggunakan moda transportasi kereta api, baik komuter maupun KA jarak jauh.
“Dengan beroperasinya lima stasiun di Klaten sebagai pemberhentian KRL, diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat Klaten, khususnya di sekitar stasiun,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengapresiasi pengoperasian KRL Yogyakarta – Solo yang telah berjalan selama satu tahun. Menurutnya, perekonomian kota yang dilintasi tersebut dapat terbantu berkat hadirnya layanan KRL. Dengan hadirnya KRL, mobilitas masyarakat menjadi meningkat serta KRL juga dapat menekan konsumsi BBM di Indonesia sampai dengan 1,7%.
“Saya berharap dengan banyaknya manfaat dari KRL tersebut ke depan Indonesia dapat membangun moda transportasi yang menarik dan dapat menambah lagi wilayah-wilayah yang terlayani oleh KRL,” katanya.
Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Zulfikri dalam paparannya menyampaikan, kereta api merupakan moda transportasi yang efisien dan sesuai kebutuhan penduduk di masa depan dengan dampak lingkungan yang minimal. Jaringan kereta api juga akan memperkuat struktur tata ruang dalam menciptakan koridor berkepadatan tinggi yang cocok dengan konsep _compact city_.
“Dengan adanya KRL Yogyakarta – Solo terdapat penambahan beberapa stasiun kecil sebagai tempat pemberhentian, yaitu Stasiun Brambanan, Stasiun Srowot, Stasiun Ceper, Stasiun Delanggu dan Stasiun Gawok yang dapat membangkitkan perekonomian penduduk di sekitarnya,” ujarnya.
Penulis: ang/Kominfo
Editor: WH/DiskominfoJtg