Serunya Lomba Masak Pejabat, Ada Kare Ayam WTP hingga Kun Gerit

  • 15 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SRAGEN – Seru dan heboh, itulah suasana saat sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, unjuk kebolehan dalam Lomba Memasak Kare. Ajang itu untuk memeriahkan Hari Jadi ke-277 Kabupaten Sragen, yang berlangsung di halaman Rumah Dinas Bupati Sragen, Jumat (12/5/2023).

Kepala OPD yang rata-rata pria itu tidak canggung mengulek bumbu, yang telah disiapkan istri mereka masing-masing. Mulai dari Asisten II Tugiyono, Kepala Bapperida Aris Tri Hartanto, Kepala BPKPD Dwiyanto hingga para camat.

“Saya kalau di rumah seringnya bantu istri memasak. Hari ini kami memasak Kare Istimewa Bapperida yang disingkat Karesma Bapperida. Ini bumbunya dan kaldunya dari kaldu ayam kampung asli. Persiapannya hanya satu hari, istri yang menyiapkan semuanya,” terang Aris.

Tidak kalah seru, nama-nama masakannya pun terbilang unik. Seperti, kare milik Kepala BPKPD Dwiyanto yaitu Kare WTP (Wareg Tur Enak Pol) yang terinspirasi atas capaian Wajar Tanpa Pengecualian yang baru-baru ini diraih Kabupaten Sragen untuk keli kedelapan. Ada pula Kare Ayam Kun Gerit, Kare Hula-hula, Kare Tayub, Karemon Besti, Kare Projo Sukowati, dan masih banyak lainnya.

Bukan hanya para pejabat, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Wakil Bupati Sragen Suroto pun berkesempatan menjadi peserta kehormatan, yang dibagi dalam dua tim. Tim pertama yakni Bupati Yuni beserta Asisten I Sekda Sragen Joko Suratno, Asisten II Tugiyono, Asisten III Yulianto.
Sedangkan Tim kedua Wabup Suroto terdiri dari Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Suwandi, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuniarti dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Didik Haryanto.

“Kali ini kita adakan lomba masak seperti tahun lalu dan setiap lomba masak selalu beda menunya. Tahun ini lomba masak kare, semua mengeluarkan bakatnya untuk memasak. Nanti ada final, mereka yang menang akan memasak dari bahan yang akan kita sediakan, supaya menguji betul-betul apakah memang layak juara,” ucap Bupati Yuni.

Untuk pemilihan masakan kare yang dilombakan kali ini, menurut bupati karena masyarakat Sragen sangat menyukai makanan berkuah seperti soto dan kare. Di Sragen ada beberapa jenis kare. Penjualnya pun banyak, ada yang berjualan kare malam dan pagi hari.

Dengan adanya lomba masak ini, dia berharap hubungan akan lebih kompak, baik sesama tim dalam satu SKPD maupun dengan pasangannya (istri/suami).

“Alhamdullilah responnya akan selalu bagus. Ke depan kita akan cari makanan khas yang lain untuk dilombakan. Kita coba-coba menu-menu tradisional. Nanti kalau saya coba suruh buat makanan Eropa, tidak ada yang bisa. Menu tradisioanal bisa dicicipi dan familiar untuk kita,” imbuhnya.

Sementara, Geovani Putra salah satu Tim Dewan Juri dari Hotel Front One Sragen mengatakan, penilaian meliputi aspek rasa, kebersihan dari bahan-bahan yang digunakan, balancing bahan dan presentasi masakan, serta pelengkap makanan sebagai daya tarik makanan.

“Kalau kare itu rempahnya harus terasa. Kare Sragen itu cenderung seperti ada bumbu merahnya , jadi cabai itu sebagai penyedap. Rasanya ada gurih, manis, asin dan berempah. Keseluruhan sudah mendekati. Tapi ada yang rempahnya terlalu strong, bumbunya belum begitu matang,” jelasnya.

Setelah melalui penjurian kepada 51 peserta oleh tiga dewan juri di antaranya Yawina dari Persagi (Persatuan Ahli Gizi) Sragen, Agus Sarwoko profesional pujasera kare, dan Geovani Putra Chef Hotel Front One, akhirnya ditetapkan para pemenangnya. Juara I Bapperida, Juara II Kecamatan Miri, Juara III Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata, Juara Harapan I BPKPD, Juara Harapan II Dinas Kearsip dan Perpustakaan, Juara Harapan III Kecamatan Sidoharjo.

Penulis : Mira/Yuli_Diskominfo Sragen
Editor : WH/Ul, DiskominfoJtg

Berita Terkait