Semangati Kader KB, Pemkab Rembang Gelar Lomba Yel-Yel

  • 24 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Kader Keluarga Berencana (KB) dari 14 kecamatan, berkompetisi dalam lomba yel-yel Program Bangga Kencana dan mars KB, di Pendapa Museum RA Kartini, Selasa (23/7/2024). Acara ini tidak sekadar ajang lomba, tetapi juga menjadi pendongkrak semangat bagi para kader, yang mengemban tugas penting dalam pengendalian laju penduduk dan penurunan angka stunting.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Rembang menyampaikan, lomba digelar untuk memeriahkan Hari Keluarga Nasional ke-31 dan Hari Jadi ke-283 Kabupaten Rembang. Setiap kecamatan mengirimkan 10 kader untuk tampil dengan yel-yel program Bangga Kencana, serta menyanyikan mars KB dengan variasi gerak yang kreatif.

Disampaikan, event tersebut tidak sekadar lomba yel-yel dan menyanyikan lagu mars KB, tetapi ada tujuan yang penting, yakni guna menyukseskan program nasional. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semangat dan peran aktif para kader KB semakin meningkat, sehingga program nasional keluarga berencana dan penurunan angka stunting di Kabupaten Rembang dapat tercapai dengan lebih baik.

“Juga untuk memberikan semangat kepada para kader, agar program keluarga berencana dan penurunan stunting berhasil. Keberhasilan turunnya kasus stunting di Rembang, dari 24,30 persen ke 19,50 persen di tahun 2024 ini, disebutnya tak lepas dari peran kader KB atau lini lapangan. Demi mencapai target 14 persen, peran kader ini juga sangat diperlukan,” jelas Prapto.

Dengan semangat tinggi yang dimiliki para kader, imbuhnya, diharapkan nantinya mereka bisa berkolaborasi dengan baik bersama pemerintah kecamatan, penyuluh lapangan KB, dan stakeholder lainnya. Lomba mars KB juga bertujuan untuk menggelorakan semangat ber-KB, sehingga rata-rata angka kelahiran bisa sesuai target, yaitu 2,1 persen, dan keikutsertaan dalam program KB terus meningkat.

Kader perwakilan dari Kecamatan Kaliori Sarinten mengungkapkan, lomba kali ini menjadi momen refreshing, serta menumbuhkan semangat dan kekompakan para kader.

“Tugas sebagai IMP (Institusi Masyarakat Pedesaan), di antaranya mencegah kasus stunting, seperti mendampingi ibu hamil, calon pengantin, dan baduta (bayi dua tahun). Banyak suka dukanya, misalnya bertemu orang tua yang anaknya sebenarnya kurang gizi tapi orangnya bersikeras kalau putranya baik-baik saja. Kita berpikir positif saja, karena SDM orang kan berbeda-beda,” ujarnya.

Penulis: Mifta Rembang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait