Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Satpol PP Salatiga Tegur Penjual Daging Berkadar Air Tinggi
- 29 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

SALATIGA – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Salatiga bersama tim gabungan Operasi Ketertiban menegur salah seorang pedagang daging sapi yang menjual daging berkadar air tinggi. Teguran tersebut disampaikan Andi Priantoro, Kepala Bidang Penegakan Perda pada Satpol PP saat melaksanakan Operasi Ketertiban Kota Terhadap Makanan, Minuman Kedaluwarsa dan Daging Gelonggong tidak layak konsumsi di Pasar Raya I dan II, Rabu (28/4/2021).
“Ibu, dagingnya tolong dipisahkan saja, jangan digelar karena kadar air tinggi dan sudah mau rusak. Dan yang penting adalah jangan dijual. Kali ini tidak kami ambil, namun lain kali kalau menjual daging yang mau rusak kembali, langsung akan kami angkut,” Andi Priantoro memperingatkan dengan tegas.
Pedagang yang menjadi sasaran operasi kali ini adalah los daging Pasar Raya I yang berada di lantai II, serta para penjual daging yang ada di sepanjang jalan belakang Pasar Raya I dan jalan menuju Pasar Raya II.
“Operasi kali ini adalah untuk mengawasi para pedagang daging agar tidak menjajakan daging yang digelonggong atau daging yang rusak. Apalagi mendekati hari Idulfitri tentu permintaan daging meningkat,” jelasnya.
Tim gabungan terdiri dari berbagai OPD terkait seperti Dinas Perdagangan, Dinas Pangan dan Pertanian, Bagian Hukum, dan Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan. Dinas Pangan dan Pertanian menerjunkan dua dokter hewan yang ahli dalam pemeriksaan daging, yaitu drh Christina dan drh Meta Iqomah.
Christina menjelaskan jika kadar air daging sapi yang berasal dari rumah pemotongan hewan dipastikan bagus.
“Kalau para pedagang daging sapi yang mengambil dari pemotongan hewan di Salatiga kadar airnya pasti di bawah 80. Namun jika yang didatangkan dari luar Kota Salatiga saya tidak menjamin kadar airnya, ada yang 80 dan 80,5 bahkan lebih,” ungkapnya.
Muslikah (57) salah satu pedagang daging Pasar Raya I menerangkan jika para pedagang sekarang mulai tertib.
“Tidak seperti dulu ada pedagang yang menjual daging gelonggongan. Saya menjual daging dari RPH Salatiga, sekarang masih sepi, sehari saya hanya kulakan 10 kilogram itu pun campuran, ada daging, tetelan, jeroan, dan balungan,” ungkap pedagang asal Candi yang sudah berjualan sejak 1980-an ini.
Penulis: Rudy
Editor: WH/DiskominfoJtg