Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Santri Harus Jadi Agen Sosialisasi Protokol Kesehatan
- 27 Oct
- yandip prov jateng
- No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pandemi Covid-19 yang belum usai, terus menuntut masyarakat agar tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan. Sebab, jika lengah, virus corona akan sulit musnah. Oleh karenanya, dibutuhkan peran aktif masyarakat, tak terkecuali santri dan ulama untuk menyosialisasikan dan menerapkan protokol kesehatan.
Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz, menyampaikan perjuangan ulama dan santri begitu besar bagi bangsa dan negara. Di masa pandemi, ulama dan santri berperan sentral sebagai agen sosialisasi protokol kesehatan. Sebab, pendapatnya menjadi rujukan bagi masyarakat.
“Santri merupakan sosok yang memiliki pengaruh begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Pendapatnya sering dijadikan rujukan bagi masyarakat pada umumnya,” terang Saelany, saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional (HSN), di Ruang Amarta, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, santri juga harus menjadi role model atau panutan dalam implementasi akhlak dan perilaku bagi generasi milenial dengan meneladani akhlak Rasulullah. “Mudah-mudahan para santri dapat menjadi contoh bagi anak-anak milenial. Santri juga menjadi teladan dan membawa kesejukan di tengah masyarakat,” harapnya.
Dalam upacara peringatan HSN 2020, Saelany juga berpesan agar santri dapat menjadi pelopor pelaksaan protokol kesehatan. Sesuai tema peringatan HSN 2020 yaitu ‘Santri Sehat Indonesia Kuat’, maka santri menjadi salah satu kekuatan bagi bangsa untuk menghadapi pandemi.
“Tepat lima tahun, Presiden RI Joko Widodo menetapkan momen bersejarah Hari Santri Nasional. Alhamdulillah tahun ini kami bisa memperingati kembali meskipun digelar secara sederhana dan terbatas. Pada HSN ini saya berharap santri dapat memaknainya untuk semakin disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Rk, Diskominfo Jateng