SANKSI TEGAS BAGI CAMAT YANG MAINKAN UANG RAKYAT

  • 14 Oct
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

SEMARANG-Selama ini Pemerintah Kota Semarang sangat peduli dengan keberadaan Camat karena peran camat dianggap sangat besar sebagai pemimpin territorial di tingkat Kecamatan. Hal itu diungkapkan Walikota Semarang Hendrar Prihadi usai menghadiri penutupan Rapat Koordinasi Nasional Camat Wilayah Indonesia Timur dan Jawa Tengah di Crowne Hotel Semarang, Kamis (12/10).

“Mulai dari peningkatan kesejahteraan hingga penyerahan wewenang untuk pengelolaan dana peningkatan pembangunan dari hasil usulan musrenbang ke kecamatan yang bersangkutan agar mereka lebih  fokus dalam mengelola pembangunan di wilayahnya serta dapat mengurangi load urusan Dinas,” tambahnya dalam acara yang mengusung tema ‘Peran Strategis Camat Dalam Peningkatan Pelauanan Publik dan Implementasi Koordinasi Wilayah Dalam Menjalankan Keutuhan NKRI’.

Karenanya Camat dan Lurah akhirnya merasa lebih baik, lebih loyal, dan lebih militan terhadap tugas pokok dan fungsinya.

“Sebaliknya jika mereka tidak baik dalam memberikan pelayanan tentu akan diberikan sanksi tegas yaitu diberhentikan jadi camat dan lurah. Batasannya diantaranya jika para camat memainkan uang rakyat, melakukan pungutan liar, atau bahkan melakukan aktivitas yang merugikan negara,” tutur Hendi.

Sementara menurut Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo yang memberikan pengarahan malam itu, bahwa Hubungan antara Pemerintah Pusat dan daerah harus efektif dan efesien dalam rangka memperkuat otonomi daerah guna mempercepat pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

“Bagaimana camat menjaga stabilitas wilayahnya. Camat tidak bisa bekerja sendiri melainkan senantiasaa bekerja sama dan berkoordinasi dengan lurah dan aparaturnya, Babinsa, Koramil, Tokoh agama, dan tokoh masyark at yang menjadi bagian dalam setiap pengambilan keputusan bagi camat,” tambah Mendagri.

Selain itu Ia juga meminta adanya sinergi, komunikasi, dan sinkronisasi yang baik dengan kecamatan tetangga. “Bagaimana ketika penduduk padat dengan tetapi jaraknya jauh itu bisa mengusulkan puskesmas pembantu, SD, SMP, dan SMA karena ketimpangan sosial masyarakat sumbernya adalah kesehatan, sehingga harus cermat”.

Ia juga berpendapat bahwa sebagai camat harus memiliki imajinasi dan impian. “Dengan imajinasi dan impian maka Camat akan mempunyai konsep dan gagasan sehingga pada akhirnya memiliki keberanian untuk menggerakkan organisasi secara dinamis karena memiliki pemikiran jauh kedepan atau visioner,” pungkasnya.

Berita Terkait