Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Salurkan 100 Paket Sembako untuk Warga Terdampak Banjir
- 14 Dec
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Beberapa desa di Kabupaten Purbalingga, sempat terdampak banjir akibat luapan Sungai Klawing dan sungai-sungai kecil di sekitarnya pada Sabtu (19/12/2020). Luapan ini sempat mereda, namun ada sejumlah rumah yang masih tergenang banjir dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Badan Penanggulangan Bencana Baerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga memberi bantuan logistik sembako khususnya kepada warga yang tergenang banjir dalam jangka waktu cukup lama.
“Setelah kami survei, mereka yang layak mendapatkan bantuan ada di Desa Penolih dan Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Purbalingga, Agus Winarno yang juga memimpin penyaluran bantuan, Minggu (13/12/2020).
Menurut Agus, bantuan tersebut bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak. Mengingat banjir tersebut menghambat kegiatan ekonomi masyarakat. Adapun jumlah bantuan yang disalurkan sebanyak 100 paket sembako.
Ia menambahkan, selain menyerahkan bantuan, tim dari BPBD Purbalingga juga mengunjungi desa-desa, khususnya yang berada di tepi Sungai Klawing. Di antaranya yang berada di Kecamatan Kemangkon, yakni Desa Jetis, Toyareka, Gambarasari, Muntang, Sumilir, hingga Desa Bokol.
“Luapan sudah tidak lagi menggenangi rumah warga. Namun lebih banyak di area persawahan yang terdampak,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga Mukodam mengatakan, areal pertanian yang terendam akibat luapan sungai-sungai ini cukup luas, terutama di Kecamatan Kaligondang.
“Sekitar 84 hektare, yakni lahan persawahan yang berlokasi di Desa Penolih 64 hektare dan di Desa Cilapar 20 hektare. Lahan sawah yang terendam tersebut dalam tahap olah tanah dan persemaian,” katanya.
Mukodam menjelaskan, berdasarkan hasil pengamatan petugas penyuluh lapangan di wilayah terdampak banjir, rendaman air akibat luapan Sungai Klawing itu merupakan genangan atau rendaman saja. Bukan merupakan arus deras dan tidak membawa lumpur. Sehingga dampak atau kerugiannya tidak parah. Terlebih mereka sudah terlindungi dengan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
“Seluruh lahan tergenang di Cilapar dan Penolih sudah terlindungi oleh AUTP. Sehingga apabila terjadi gagal panen pun petani masih cukup aman,” katanya.
Penulis : Gn/Humas
Editor : dnk/Diskominfo Jateng