Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Sajimin, Kenalkan Ukiran Kayu dari Mondokan
- 20 Jun
- yandip prov jateng
- No Comments

SRAGEN – Sajimin seorang pengrajin ukir warga asal dukuh Jatigrombol RT 027 desa Jambangan Kecamatan Mondokan fokus mengembangkan kerajinan seni ukir kayu yang awalnya ia pelajari dari sang kakak.
Dari yang awalnya hanya sebatang kayu dapat ia buat menjadi sebuah seni ukir yang indah. Ukiran kayu sangat digemari oleh masyarakat khususnya di Solo dan sekitarnya, karena beberapa ornamen ukir identik dengan budaya jawa.
Ditemui di sela kegiatan pameran BBRGM 2023 pada Mei lalu (29/5/2023) lalu di halaman kantor Kecamatan Mondokan, Sajimin yang saat itu membawa beberapa barang seni ukiran seperti blawong dan bendo menyedot perhatian tamu undangan.
“Beberapa waktu lalu saya bertemu Camat Mondokan, Mas Agus Hendarto dan saat itu beliau mengajak saya untuk mengisi salah satu stand pameran UMKM pada acara BBRGM yang berlokasi di halaman kantor Kecamatan Mondokan ini. Pak camat sangat terkesan dengan hasil karya saya, dan kata beliau ukiran saya berbeda dari yang sudah ada. Tadi beliau memesan empat buah ukiran,” ucap Sajimin.
Produk kerajinannya yang telah ia hasilkan berupa blawong (wadah keris), gunungan, bendo (untuk tempat dudukan bendera), tempat pedang, meja /tatakan Alquran, permainan dakon dan masih banyak lagi.
“Untuk harga bendo kalau_mateng_ Rp135 ribu sudah diamplas dan diberi cat warna. Kayu yang digunakan bisa dari berbagai macam kayu mulai dari kayu jati, kayu melinjo, kayu akasia, kayu mangga. Namun tentu saja harganya pun akan berbeda,” katanya.
Sajimin yang telah belajar mengukir sejak tahun 2010 ini mengaku karya ukir yang ia buat tidak mengikuti aturan pakem tertentu melainkan ia kembangkan sendiri dengan kreasi dan membuat ciri khas tersendiri.
Menurutnya satu karya ukiran bisa dibuat sekitar dua jam tergantung tingkat kesulitannya. Keuntungan yang didapatnya pun saat sedang ada pesanan mencapai Rp7 juta. Dengan modal Rp 500 ribu dirinya bisa mngehasilkan keuntungan Rp5 -7 juta.
Sajimin menggeluti usaha ukiran sejak tahun 2017 dan belajar dari kakaknya ini masih memiliki kesulitan terutama modal dan kurangnya peralatan yang memadai.
Ia berharap kelak usahanya semakin dikenal dengan ciri khas yang ia miliki dan bisa bekerjasama dengan Pemerintah untuk dapat mengikuti berbagai pameran.
“Selama ini hasil ukiran saya pasarkan di Alun-alun utara kota Solo. Saya sudah mempunyai pelanggan di sana. Jadi di Solo itu ada pusat penjual/kios barang-barang ukiran, saya hanya menyetor barang. Sekaligus menerima pesanan.”urainya.
Bagi masyarakat yang ingin memesan berbagai macam ukiran kayu dapat menghubungi Mas Sajimin/Kayla Mandiri Ukir WA 0813 2670 2273 / 0813 9171 9221
Penulis : Mira/Yuli_Diskominfo Sragen
Editor : WH/DiskominfoJtg