Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
ROWO JOMBOR MASUK PRIORITAS PEMBANGUNAN JATENG
- 23 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

KLATEN – Geliat gerakan sekolah sungai serta mengembalikan fungsi keberadaan Rowo Jombor di Kabupaten Klaten mendapat respon positif dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Hal ini seperti diceritakan Bupati Klaten saat mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbangprov) Jateng pertengahan April lalu.
“Musrenbangprov Jateng memutuskan Rowo Jombor masuk lima program prioritas yang akan dipihaki Pemprov Jateng. Sehingga Rowo Jombor nantinya menjadi destinasi wisata di Klaten seperti kejayaan Rowo Jombor zaman dahulu,” kata Bupati Klaten Sri Mulyani, di sela sarasehan pemeliharaan Sungai Dengkeng di Balai Desa Wiro, Kecamatan Bayat, Jumat (20/04/18).
Ada sekitar 67 titik tanggul yang rusak dan kritis di sepanjang Sungai maupun anak sungai Dengkeng. Kerusakan puluhan tanggul sungai yang berhulu di lereng tenggara Merapi ini membelah Kecamatan Jogonalan, Gondang, Wedi, Bayat, Cawas, Karangdowo, hingga Juwiring di perbatasan Kabupaten Sukoharjo, sebelum akhirnya bermuara ke Bengawan Solo.
Mengingat gerakan Sekolah Sungai Klaten menjadi rujukan nasional,Bupati berpesan agar masyarakat Klaten tetap menjaga kebersihan sungai. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang menaruh perhatian terhadap perbaikan tanggul di Sungai Dengkeng.
Kepala BBWS Bengawan Solo, Charizal Akhdian Manu mengatakan, pihaknya saat ini mendapat anggaran Rp 13 miliar untuk perbaikan tanggul dan proyek bendungan. Pihaknya juga mendukung upaya Pemkab Klaten untuk mengembalikan fungsi Rowo Jombor serta gerakan sekolah sungai. Sebab kegiatan relawan di Klaten menjadi pilot proyek untuk penanganan sungai di Indonesia.
Sementara itu, Pembina Sekolah Sungai Klaten sekaligus Wakil Rektor UGM Yogyakarta Bidang Pengabdian Masyarakat, Suratman mengatakan, Sungai Dengkeng dan Rowo Jombor akan menjadi percontohan nasional. Para relawan nantinya agar membuat komitmen bersama untuk menjaga wilayah Sungai Dengkeng.
“Klaten itu pelopor sekolah sungai di Indonesia. Sehingga warga harus merawat sungai maupun rowo. Karena sungai adalah nafasnya bumi dan jalan kehidupan,” katanya.