RIBUAN UMAT HINDU IKUTI MELASTI DI UMBUL GENENG

  • 12 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Ribuan umat Hindu dari berbagai daerah mengikuti upacara Melasti yang digelar di Umbul Geneng, Desa Ngrundul, Kecamatan Kebonarum, Minggu pagi (11/03). Sebelum upacara, ribuan umat terlebih dahulu mengikuti kirab sejauh 2 kilometer.
Prosesi upacara Melasti diawali di Pura Tirta Buwana. Ribuan umat yang berasal dari sejumlah wilayah baik dari Kabupaten Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun Soloraya ini terlebih dahulu berkumpul dan kemudian mengikuti arak-arakan mulai dari pelataran Pura menuju Umbul Geneng.
Dengan diiringi lantunan irama gamelan beganjur, ribuan umat membawa jempana yang berisi sesaji dari masing-masing Pura di Klaten. Sesampainya di Umbul Geneng, upacara Melasti dimulai dengan pengambilan tirta suci dan diakhiri dengan persembahyangan bersama. Upacara dipimpin Romo Resi Bahudanda Sajiwa Dharma Telabah
“Upacara Melasti dilaksanakan oleh Umat Hindu di Seluruh Indonesia. Melasti memiliki makna pembersihan alam semesta termasuk bumi pertiwi dan seisinya menggunakan tirta amerta,” kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Klaten, Hendrata Wisnu.
Upacara Melasti merupakan rangkaian awal Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1940. Dalam upacara tersebut dilakukan pula pembersihan sarana dan prasarana upacara yang akan digunakan dalam persembahyangan Nyepi pada upacara Tawur Agung di Candi Prambanan. Bagi umat, air itu untuk dipercikan keseluruh anggota keluarga dan rumah sebagai penyucian diri.
Lebih lanjut diungkapkan, semangat Nyepi tahun ini mengajak seluruh umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Hal ini sesuai dengan tema Nyepi yakni Melalui Catur Brata Penyepian, Mengangkat Solidaritas dan Perekat Kebersamaan demi Keutuhan NKRI.
NKRI adalah harga mati yang harus dijaga bersama, terutama oleh semua umat untuk mempertahankannya. Selain itu, ini juga merupakan wujud syukur atas keberadaan air, baik danau, laut maupun sumber mata air. Karena bagaimanapun juga air adalah sumber kehidupan,” ujar dia.
Sementara itu, Bupati Klaten Sri Mulyani berpesan khususnya kepada umat Hindu di Kabupaten Klaten, agar benar-benar dapat meresapi makna dan mengamalkan ajaran suci yang terkandung dalam Upacara Melasti ini.
Dengan demikian umat Hindu akan dapat berperan dalam berbagai aktivitas luhur melalui swadharmanya atau bidang tugasnya masing-masing demi suksesnya pembangunan yang berbasis ketaqwaan, kebersamaan serta bernuansa kerukunan, kedamaian dan kesejahteraan.
“Dengan modal sosial yang luar biasa tersebut maka kita akan mampu membangun bangsa yang rukun dan damai,” tuturnya.
Lebih lanjut Sri Mulyani menyampaikan bahwasannya Upacara Melasti ini merupakan sarana silaturahmi sekaligus bentuk toleransi umat beragama yang menjadi modal untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan serta menciptakan suasana stabilitas dinamis guna mendukung keberhasilan pembangunan.
Sri Mulyani berharap umat Hindu di Kabupaten Klaten ini bisa menjadi tauladan yang baik dalam menjaga keharmonisan hidup melalui filosofi ajaran “Tri Hita Karana”.
Oleh karena itu, Sri Mulyani mengajak umat Hindu dan juga umat beragama lainnya agar tetap memelihara kerukunan agar terwujud kehidupan masyarakat Klaten yang rukun dan harmonis.
“Kerukunan umat beragama merupakan modal utama bagi Pemerintah Kabupaten Klaten untuk mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya saing,” pungkasnya.

Berita Terkait