Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ribuan Tanaman Hijaukan Tiga Mata Air di Purbalingga
- 25 Apr
- Yandip Prov Jateng (1)
- No Comments

PURBALINGGA – Tiga mata air di wilayah Kabupaten Purbalingga dihijaukan dengan ribuan tanaman, demi menjaga kelestarian sumber air masyarakat, Jumat (25/4/2025). Ketiga mata air tersebut adalah Mata Air Pertapan dan Tuk Sirah di Desa Campakoah, Mata Air Bacok di Desa Pengalusan.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purbalingga, Mukodam, menuturkan, sebanyak 1.000 batang pohon ditanam di area mata air, terdiri dari berbagai jenis, antara lain pule, aren, alpukat, manggis, jambu kristal, serta tanaman keras lainnya. Selain memiliki nilai konservasi, tanaman-tanaman ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Menurutnya, kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bumi Sedunia, yang diperingati setiap 22 April.
“Lokasi Tuk Bacok ini merupakan salah satu mata air yang harus dijaga. Kita harus melestarikan bumi kita agar tetap mampu memberikan manfaat. Harapannya, mata air tetap terpelihara, debit air tetap besar, dan manfaatnya semakin luas dan lebih lama,” beber Mukodam.
Lebih lanjut, kegiatan penghijauan ini juga untuk mengedukasi masyarakat tentang kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
“Semangat menanam harus terus digelorakan. Kalau lingkungan sekitar mata air terpelihara, tanaman rimbun, mudah-mudahan air kita dan bumi kita akan tetap lestari dan memberi kemanfaatan sepanjang masa,” jelasnya.
Kepala Desa Pengalusan, Bambang, mengungkapkan, air dari mata air Bacok banyak dimanfaatkan oleh warga desanya dan desa tetangga, seperti Pagerandong dan Mrebet.
“Kami mewakili pemerintah desa dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Mas Bupati yang telah mengadakan kegiatan seperti ini. Semoga mata air ini tetap mengalir berkat penanaman pohon yang baru,” ujarnya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya dan Beracun, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purbalingga, Mochamad Nurdin Luthofa, menjelaskan, selain penanaman pohon, pihaknya juga menyelenggarakan aksi bersih Sungai, yakni Sungai Kabong di Kelurahan Kandanggampang.
“Ini adalah gerakan perubahan pola pikir, budaya, dan perilaku masyarakat untuk bertanggung jawab atas sampah yang dihasilkan masing-masing individu,” katanya.
Menurutnya, perubahan pola pikir masyarakat akan mengubah perilaku mereka, antara lain mulai mengurangi timbunan sampah, memilah, hingga mengolah sampah dengan benar. Harapannya, masyarakat tidak lagi membuang sampah ke sungai yang dapat mencemari lingkungan.
“Saya yakin dengan perubahan pola pikir, budaya dan perilaku masyarakat terhadap sampah akan turut mendorong peningkatan kualitas hidup dan terwujudnya Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Penulis: Dhs/An, Kominfo Purbalingga
Editor: Tn, Diskominfo Jateng