Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ribuan Pendaki Rayakan HUT RI di Puncak Gunung Slamet
- 20 Aug
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Sedikitnya 1.300 pendaki dari berbagai kota merayakan peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia di puncak Gunung Slamet, Jum’at (17/8). Mereka mulai bergerak secara bertahap ke puncak Slamet setingga 3.428 meter diatas permukaan air laut itu pada Rabu (16/8). Pendakian ke puncak Gunung Slamet menjadi tradisi unik kalangan muda untuk merayakan peringatan kemerdekaan yang berbeda dari kalangan masyarakat pada umumnya.
Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, para pendaki mulai membanjiri pos pendakian di Dukuh Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, pada Rabu (16/8) pagi. “Mereka kebanyakan datang secara berombongan. Dalam satu grup antara 5 – 10 orang, bahkan ada yang 20 orang. Namun juga ada yang datang dua orang dalam satu kelompoknya,” kata Prayitno disela-sela pemantauan pendakian di pos Bambangan, Jum’at (17/8).
Disebutkan Prayitno, berdasar data yang tercatat di pos Bambangan, para pendaki berasal dari Bekasi, Cibitung, Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Tasikmalaya, Semarang, Sragen, dan sejumlah kota lainnya di Jateng, Jatim dan Jabar. “Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, semua pendaki kami data di pos Bambangan dan juga menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter. Setiap ketua kelompok juga kami wajibkan meninggalkan identitas berupa KTP atau SIM serta nomor kontak,” kata Prayitno.
Petugas di posko Bambangan yang dibantu dari SAR Purbalingga serta relawan Gunung Slamet juga membagikan lembaran informasi berupa jalur pendakian, serta tata cara dan larangan selama melakukan pendakian ke puncak GunungSlamet. “Lembar informasi ini untuk memberi kemudahan bagi para pendaki yang hendak menuju puncak. Jika terjadi sesuatu pada rombongannya, bisa segera mengontak pada nomor kontak yang tertera dalam lembaran tersebut,” ujarnya.
Prayitno juga mengingatkan kepada para pendaki untuk tetap menjaga kesehatan serta kelestarian lingkungan selama di puncak dan jalur pendakian. Para pendaki dihimbau untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan wajib membawa turun kembali sampah yang dihasilkannya. Semua pendaki sebelum ke puncak juga dibekali kantong plastik untuk tempat sampah. Kantong ini diserahkan kembali di pos Bambangan dan tentunya berisi sampah. Para pendaki juga tidak boleh menebang pohon serta memetik bunga Edelwis.
“Kami bekerja sama dengan SAR dan relawan juga memantau di beberapa pos pendakian, harapannya agar para pendakiikut menjaga kelestarian hutan dan vegetasi yang ada di Gunung Slamet,” kata Prayitno. (y)