REALISASI ZAKAT ASN KEBUMEN NAIK DUA KALI LIPAT

  • 23 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KEBUMEN – Kesadaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di jajaran Pemkab Kebumen untuk membayar zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mulai tumbuh. Pasalnya, hingga Februari 2017 realisasi zakat naik hingga dua kali lipat lebih dibanding tahun lalu.

Naiknya realisasi tersebut salah satunya atas diterbitkannya surat edaran Bupati, yang meminta ASN untuk membayar zakat melalui Baznas Kebumen. Sebelum adanya edaran, realisasinya hanya sekitar Rp 200 juta per bulan. Saat ini melambung hingga Rp 450 juta perbulan.

“Jadi kalau ditahun awal saya dilantik (jadi bupati) baru Rp 200 juta, sekarang sudah Rp 450 juta. Ini naik hampir 200 persen lebih,” kata Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, pada acara Pentasarufan Zakat Infaq dan Sedekah Baznas Kebumen tahap I tahun 2017 di Gedung IPHI Sempor, Rabu (22/3).

Meski sudah naik signifikan, namun masih jauh dibawah potensi zakat ASN, yang mencapai Rp 1, 2 miliar per bulan. “Memang yang namanya untuk berbuay kebaikan itu tidak cukup sekali, tapi harus berkali-kali. Kita harus terus mengingatkan mereka,” ujar Yahya Fuad.

Bupati pun pada tahun ini menargetkan, realisasi zakat dari ASN di Baznas Kebumen naik menjadi Rp 550 juta per bulan. Untuk mengejar target tersebut, bupati akan memanggil pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengevaluasinya. “Karena mesinnya kan mereka. Saya optomis, Insya Allah tercapai,” tegasnya.

Bupati mengingatkan, dari dana zakat tersebut untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Terlebih hingga saat ini kemiskinan di Kebumen masih cukup tinggi, yakni masih menempati peringkat kedua termiskin di Jawa Tengah.

Sementara itu, Baznas Kebumen pada pentasarufan tahap I tahun 2017 menyalurkan dana zakat kepada mustahik mencapai Rp 572.555.500. Pentasarufan yang dipusatkan di Gedung IPHI Sempor, Rabu (22/3) difokuskan untuk tujuh kecamatan. Yaitu Kecamatan Ayah, Sempor, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong dan Adimulyo.

Ketua Baznas Kebumen Djatmiko, merinci, bantuan tunai untuk 618 penerima sebesar Rp 185,4 juta. Selanjutnya, untuk program bedah rumah sebanyak 7 rumah senilai Rp 70 juta, untuk bantuan kesehatan sebesar Rp 75 juta.

Kemudian, untuk sabilillah sebanyak 619 orang sebesar Rp 154,75 juta, untuk rumah zakat Rp 30 juta. Terdapat 13 mualaf juga mendapat santunan dari Baznas senilai Rp 3,25 juta, untuk 20 ibnu sabil sebesar Rp 500 ribu. Selanjutnya, untuk pendayagunaan sebesat Rp 9.355.500, biaya penunjang pendidikan anak SD/MI sebesar Rp 39,3 juta serta biaya bantuan pentasarufan Rp 5 juta.(dee/humaskebumen)

Berita Terkait