Rawan Longsor dan Angin Ribut, Pemkab Temanggung Tingkatkan Kesiapsiagaan Bencana

  • 08 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

TEMANGGUNG – Memasuki musim hujan di awal 2024 ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung mulai bersiaga menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Pasalnya, wilayah di lereng Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prau yang secara geografis berkontur pegunungan, rawan tanah longsor dan angin ribut.

Penjabat Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo mengatakan, dengan kontur pegunungan, kesiapsiagaan menghadapi bencana mesti dilakukan sejak dini. Untuk itu, dia meminta bantuan para camat untuk memantau kondisi di wilayah masing-masing.

“Koordinasi dengan para kades, lakukan secara intensif. Lakukan langkah cepat dan selalu berkoordinasi dengan Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)untuk asesmen. Camat bisa melakukan antisipasi di lapangan, cek kondisi. Saya pun akan selalu melakukan pengecekan kondisi lapangan, apabila memang mengkhawatirkan,” tegasnya, dalam rapat koordinasi di Ruang Gajah, Pendapa Jenar, Jumat (5/1/2024).

Hary juga meminta BPBD yang memiliki jejaring luas termasuk dengan para relawan, agar meningkatkan kesiapsiagaan, dan bisa memberikan masukan kepada para pemangku wilayah, seperti camat.

“Di sini kita saling memberi saran masukan. Cek seluruh ranting pohon yang sekiranya membahayakan, melintang jalan misalnya. Ingatkan warga untuk membuang sampah pada tempatnya, kalau buang sampah di sungai kalau hujan mampet airnya bisa banjir,” katanya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung Toifur Hadi mengatakan, komunikasi BPBD dengan pihak kecamatan saat ini sudah terjalin dengan baik. Sehingga, jika ada kejadian bencana, bisa ditangani dengan cepat.

Pihaknya juga telah melakukan monitoring terkait kebencanaan. Saat ini, terang Toifur, BPBD masih mempunyai bronjong penahan banjir, serta logistik. Persediaan itu dapat digunakan, jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

Penulis: ary;ekp

Editor: WH/Ul, DiskominfoJtg

Berita Terkait