RATUSAN PETERNAK AYAM RAKYAT DEMO TOLAK INTEGRATOR SEBAR RIBUAN EKOR AYAM

  • 23 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Dua mobil penuh ribuan ayam disebar dalam aksi damai ratusan peternak ayam pedaging atau ayam jantan tradisional. Aksi damai digelar di wilayah Boyolali Kota, yang berpusat di kawasan Taman Simpang Siaga Boyolali Kota, Rabu (22/3). Setelah membagikan seluruh ayam, aksi dilanjutkan ke Pendapa Gede Pemkab Boyolali untuk bertemu dan meminta dukungan Bupati Boyolali.

Aksi unjuk rasa ini menolak keberadaan integrator atau kartel yang menguasai sektor peternakan ayam dari hulu sampai hilir, yang menyebabkan harga daging ayam anjlok hingga mereka merugi. Keberadaan kartel atau perusahaan-perusahaan besar ini, saat ini mulai merambah sector usaha budidaya rakyat.Padahal, perusahaan-perusahaan tersebut sudah menguasai hulu-hilir peternakan ayam ini, dari pembibitan (DOC), pakan, obat-obatan, hingga penjualan.

Kondisi ini membuat peternak tradisional semakin terpuruk karena harga daging ayam jatuh, bahkan sempat mencapai titik terendah Rp 12.000/kg. Padahal untuk saat ini harga BEP mencapai Rp 23.000/kg. Sehingga peternak pun merugi, terutama selama enam bulan terakhir.

“Integrator atau kartel merambah semuanya dan akibatnya peternak rakyat merugi karena bibit, pakan, dan distribusi akhir dikuasai mereka,” tutur salah satu peternak, Sriyadi.

Dampak yang paling dirasakan peternak rakyat ketika jumlah produksi melimpah dan harga menjadi jatuh. Menurut Sriyadi, para kartel mampu bertahan dan tetap untung sekalipun rugi dari sisi produksi pedaging, yakni melalui penjualan bibit, pakan, dan obat-obatan. Sebaliknya, peternak rakyat yang kelimpungan karena merugi besar.

Koordinator aksi, Satu Budiyono mengatakan aksi ini berharap pemerintah ikut campur tangan, salah satunya dengan pendataan jumlah penetasan DOC dari perusahaan pembibitan. Sehingga kemudian bisa dilakukan pengendalian atas pasokan DOC ke peternak rakyat.

“Harapan kami ada perlindungan pemerintah, terutama agar perusahaan-perusahaan itu tidak msuk wilayah usaha budi daya peternak rakyat,” tegas Satu Budiyono.

Perwakilan aksi tersebut kemudian diterima oleh Wakil Bupati Boyolali, M Said Hidayat, yang menyatakan akan meneruskan aspirasi tersebut ke atas.

Berita Terkait