“Rapid Test” di Pasar Tradisional, 2 Orang Reaktif

  • 26 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan dalam menekan angka penyebaran Covid-19. Usai menggelar rapid test di pusat perbelanjaan modern, Pemerintah Kota Pekalongan kembali menggelar uji cepat atau rapid test di dua pasar tradisional, yakni Pasar Sorogenen dan Pasar Grogolan, Kota Pekalongan, Jumat siang (22/5/2020).

Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz menyampaikan puluhan pedagang dan pembeli di dua pasar tradisional tersebut, dipilih menjalani rapid test secara acak dan gratis karena tingginya kunjungan masyarakat di dua tempat itu.

“Rapid test sebelumnya dilakukan di salah satu pusat perbelanjaan, kini kami gelar di dua pasar tradisional yakni di Pasar Sorogenen dan Pasar Grogolan, mengingat para pedagang dan pembeli memiliki risiko terpapar yang cukup tinggi dengan seringnya interaksi langsung,” terang Saelany.

Menurutnya, rapid test yang terus digalakkan Pemerintah Kota Pekalongan melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini, merupakan instruksi dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk melakukan rapid test di tempat keramaian seperti pasar dan pusat perbelanjaan.

“Rapid test ini akan terus kami lakukan di tempat keramaian lainnya secara acak dan gratis, untuk mengetahui sejauh mana tingkat risiko terpaparnya Covid-19 di Kota Pekalongan,” tegas Saelany.

Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto mengungkapkan, dari hasil rapid test di dua pasar tradisional tersebut, ditemukan dua orang reaktif terhadap Covid-19. Kedua orang tersebut, akan ditindaklanjuti dengan tracking dan menjalani swab test.

“Hari ini kami lakukan rapid test di dua pasar tradisional, masing-masing tempat sebanyak 40 sampel secara acak. Hasilnya ada dua orang yang reaktif Covid-19 yakni pengunjung pasar yang merupakan warga Batang dan Kota Pekalongan. Kami akan melakukan tracking riwayat kontak mereka dengan siapa saja, untuk kemudian dilakukan swab test,” pungkas Budi.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/diskominfo jateng

Berita Terkait