Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga memasang target status Bebas Tuberkulosis (TB) pada 2028. Salah satu upaya pencapaian target tersebut, dengan mengampanyekan Gerakan Membara Purbalingga Temukan Obati Sampai Sembuh Penderita TB (Gempur TOSS TB).

Hal itu disampaikan oleh Koordinator Jabatan Fungsioal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (JF P2PM) Dinkes Purbalingga Aji Sumbodo, saat dihubingi melalui telepon, Rabu (23/3/2022). Ditambahkan, kegiatan itu melibatkan 44 desa di setiap Puskesmas se-Purbalingga.

“Kemudian, juga melakukan siaran sosialisasi di radio dan pembuatan spanduk di masing-masing pelayanan kesehatan, serta melakukan rapat lintas sektoral dalam rangka penanganan TB,” kata Sumbodo.

Terpisah, spesialis anak dari RSUD R Goeteng Tarunadibrata, Adrian Budi Kusuma, mengatakan, penyakit TB dapat dicegah dan ditangani hingga sembuh. Syaratnya, para pasien TB harus disiplin melakukan pengobatan sedini mungkin, dan minum obat secara teratur.

“Untuk TBC ringan pengobatan selama enam bulan, dan untuk TB ekstraparu berat (TB otak, TB tulang) selama 12 bulan,” ujarnya, saat dijumpai di Radio Gema Soedirman.

Selain pengobatan, imbuhnya, vaksinasi BCG untuk membangun kekebalan tubuh terhadap virus TB, harus diberikan sesuai jadwal. Ia pun berpesan agar orang tua segea membawa anaknya ke dokter, jika anak berkontak erat dengan pasien TB paru dewasa.

“TB bukan penyakit turunan namun bisa menular. TB ditularkan salah satunya melalui percikan air ludah. Virus bisa masuk ke pernapasan kita dan ke paru-paru, yang akhirnya menyebabkan infeksi dalam tubuh kita,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan, gejala TB pada anak, antara lain, batuk berdahak lebih dari dua minggu, berat badan tidak mau naik, lemas tidak bertenaga, nafsu maka tidak ada.

“Jika anak sudah sembuh diharapkan orang tua untuk menjauhkan kemungkinan kontak dengan TB dewasa dikarenakan bisa kumat lagi,” ujarnya.

Penulis: Kontributor Purbalingga
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng