Purbalingga Siapkan New Normal Pariwisata

  • 07 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Sektor pariwisata di daerah, harus bersiap menuju tatanan normal baru ( _new normal_ ). Oleh karena itu, dalam waktu dekat Pemkab Purbalingga akan menggelar _Focuss Group Disscusion_ (FGD) untuk menyusun konsep tatanan baru di sektor pariwisata. Hal ini diungkapkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat menyerahkan bantuan bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif terdampak Covid-19 di Pendapa Dipokusumo, Sabtu (6/6/2020).

“Setelah konsep matang, sektor pariwisata di Purbalingga, akan menyongsong era baru yakni era new normal. Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 ini semua sektor tanpa terkecuali juga harus mempersiapkan diri dengan berbagai fasilitas dan protokol kesehatan menuju penerapan era tatanan baru,” jelasnya.

Dia menuturkan, Presiden Jokowi juga sudah memberikan arahan agar di tengah pandemi corona, masyarakat tetap produktif juga aman dari Covid-19.

“Purbalingga saat ini masih menunggu kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat maupun provinsi, terkait waktu dan standar tatanan baru di sektor pariwisata,” ungkap Bupati Tiwi.

Salah satu pelaku dan pengelola pariwisata Sanggar Darimu Desa Bokol, Kecamatan Kemangkon, Dwi Nugroho (25) mengatakan, pihaknya terpaksa menutup usaha sejak muncul kasus corona, sekitar bulan Maret lalu. Dia bersama lima karyawannya pun beralih bekerja di bidang lain.

Dwi menjelaskan, selama ini Sanggar Darimu Bokol mengelola usaha kepariwisataan, sosial dan budaya serta Bela Negara. Meski demikian, pihaknya sedang mempersiapkan berlakunya tatanan normal baru dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai imbauan pemerintah.

“Kami tetap semangat dan akan melanjutkan usaha yang sudah kami rintis. Saat ini, saya bersama teman-teman Sanggar Darimu sedang mempersiapkan segala sesuatu menyambut dibukanya kembali sektor pariwisata new normal,” katanya.

Pengelola Owabong Eko Susilo mengatakan, selama Owabong tutup sementara akibat pandemi Covid-19, pihaknya memanfaatkan masa corona ini dengan merawat semua fasilitas yang dimiliki Owabong.

Termasuk membuat standar protokol kesehatan sesuai arahan Kementerian Kesehatan RI, seperti penyediaan fasilitas cuci tangan di sejumlah sudut, papan imbauan, penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi petugas loket dan juga membuat video protokol kesehatan di sektor wisata air beserta simulasinya.

Dituturkan Eko, sektor pariwisata air memiliki keunikan tersendiri dalam memenuhi protokol kesehatan terkait adanya Covid-19. Pihaknya terus belajar dan mencari literasi protokol kesehatan khususnya wisata air, yang mana menurut pakar Singapura, air berklorin justru akan mematikan kuman maupun virus.

“Kami pikir tidak menjadi masalah untuk sektor wisata air. Yang penting ketika di darat menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kami juga akan rutin melakukan pengukuran kadar klorin dan Ph nya,” ungkapnya.

Sebanyak 1.113 pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif mendapatkan bantuan paket sembako dari program Jaring Pengaman Sosial (JPS) pemerintah kabupaten. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis diwakili oleh 38 orang, terdiri dari pengelola pariwisata, perhotelan, kelompok sadar wisata (pokdarwis), Desa Wisata, tukang parkir maupun pedagang kaki lima (PKL) di lokasi wisata dan pelaku ekonomi kreatif (ekraf).

Penulis : umg/humaspurbalingga
Editor : dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait