Puluhan Tahun Mengabdi, Ini Curhatan Kader Kesehatan Kecamatan Gemolong

  • 15 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

SRAGEN – Memberikan pemahaman mengenai stunting kepada masyarakat, bukan perkara mudah bagi kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Bahkan bagi mereka yang sudah mengabdi puluhan tahun.

Seperti Suratin, warga Sragen berusia 75 tahun, yang sudah menjadi kader sejak 1980-an. Dia mengungkapkan, meski sudah puluhan mengabdi, tapi masih ada ibu-ibu yang meragukan pengukuran berat dan panjang badan yang dilakukan, terutama jika berat badan anak tidak naik.

“Ibu-ibu sering tidak percaya kalau BB (berat badan) anaknya tidak kunjung naik. Mereka merasa sudah memberikan makanan yang bergizi kepada anaknya. Jadi mereka tidak percaya, (dan menganggap) alat timbangan di Posyandu rusak,” beber Suratin, saat Sosialisasi Gizi Ibu dan Anak bagi Kader Kesehatan, PKK, Posyandu, dan KB, serta Ibu-ibu RT dan RW se- Kecamatan Gemolong, di Halaman Kantor Kecamatan Gemolong, Selasa (10/9/2024).

Meskipun begitu, dia tidak membalas dengan amarah. Ibu-ibu yang tidak mempercayai mereka, justru diminta untuk membawa timbangan sendiri dari rumah, dan membandingkan berat badan (BB) anak mereka, dengan hasil timbangan antropometri yang ada di Posyandu.

Menurut Suratin, sikap para ibu tersebut adalah hal biasa yang sering ditemui kader selama bertugas. Mereka harus tetap menguatkan hati, agar tugas untuk mengawal kesehatan ibu dan anak, dapat mereka tuntaskan dengan baik.

Lantas apa bedanya menjadi kader di era dulu dan sekarang? Di hadapan Bupati Sragen, Kusdinar untung Yuni Sukowati, dia menuturkan, dulu para kader tidak mendapat bayaran dalam menjalankan tugasnya. Namun, Suratin bersyukur, saat ini kader telah mendapat honor. Meskipun jumlahnya tidak banyak, setidaknya ada perhatian dari pemerintah.

“Tapi, anak-anak zaman sekarang tidak ada yang mau menggantikan tugas kami. Menurut mereka, tugas ini adalah tugas yang berat dengan imbalan yang tidak seberapa,” ujarnya.

Mendengar suka duka para kader sepuh itu, Bupati Yuni pun memuji hati dan kesabaran kader yang seluas samudera. Meskipun penuh rintangan dan halangan, namun para kader terus menunaikan tugas mereka dengan penuh kasih dan keikhlasan.

Yuni mengajak para kader, agar semakin getol menanggulangi stunting demi generasi muda Kabupaten Sragen yang semakin berkualitas. Terlebih, angka stunting di Kecamatan Gemolong, masih di bawah rata-rata Kabupaten Sragen, yaitu sebesar 12,7%.

Penulis : Rindah/Yuli_DiskominfoSragen
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait