PULUHAN KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN TANAM RATUSAN POHON PANTAI

  • 25 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Puluhan Komunitas Pecinta lingkungan Kota Pekalongan lakukan Gerakan Kebersihan dan Penanaman Ratusan Pohon bersama Walikota dan jajarannya. Kegiatan ini adalah rangkaian kegiatan Sepeda K-3 yang bertepatan dalam rangka Hari Strategi Konservasi Sedunia, Hari Peduli sampah Nasional 2018 dan Hari jadi Kota Pekalongan ke-112 yang acaranya di tempatkan di Pantai Pasir Kencana Pekalongan, Jum’at (23/3). Di ikuti oleh jajaran forkompida, Kepala OPD dan belasan komunitas peduli lingkungan wilayah Kota Pekalongan.

Dalam laporannya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pekalongan Purwanti menjelaskan bahwa Gerakan Kebersihan dan Penanaman Pohon ini diantara salah satu upaya bagian dari Gerakan strategi konservasi dunia, kita perlu melakukan upaya terkait konservasi air, konservasi pesisir dan konservasi tanah. Pada Penanaman Pohon kali ini dipilih tanaman ketapang Laut, bakau dan mangrove. ” Mengapa kita memilih Ketapang, bakau dan mangrove utamanya bakau dan mangrove adalah punya fungsi sebagai pengendalian abrasi pantai” kata Purwanti.

Menurut Purwanti garis pantai kita semakin maju, karena abrasinya kategori tinggi. Dulu garis pantai kita 10 tahun yang lalu jauh keutara, sekarang semakin maju ke selatan. Maka dengan penanaman pohon ini akan memberikan pengendalian abrasi dari upaya vegetasi selain upaya konservasi fisik yang kita lakukan sekarang ini.

Lebih lanjut Purwanti menjelaskan dari DPU sudah melakukan revreatment sebagai bagian dari pengendalian pekerjaan konsumsi, penanaman yang kita lakukan termasuk fungsi secara vegetasi yang berfungsi mengurangi tiupan kencang, mempercepat laju sedimentasi, mengendalikan introsi air laut. mengurangi polutan, tempat pemijahan berkembangnya jenis udang ikan, kerang dan biota laut lainnya, tempat berkembangnya satwa liar. “Mudah-mudahan nantinya tumbuh dengan baik, subur dan bagus dan bisa menambah nilai wisata di Kota Pekalongan “katanya.

Suksesnya Penanaman Pohon ini juga berdampak pada kegiatan Produksi pangan, yang pada akhirnya menambah luas Ruang Terbuka Hijau kita. ” Idealnya 30 persen luas wilayah harus Ruang terbuka hijau. Sekarang masih 18 persen sehingga kita harus terus menambahnya” jelasnya lagi.

Sedangkan Walikota Pekalongan Saelany Machfudz mengatakan bahwa kalau kita melihat ruang terbuka hijau kita mestinya 30 persen, tetapi nyatanya hanya memiliki luas 18 persen saja, hal ini menjadi tugas kita agar Pekalongan betul-betul hijau dengan target 30 persen.

Saelany menjelaskan bahwa sumber daya alam kita terbatas dibanding wilayah Kabupaten yang memiliki laut, hutan, gunung dan lainnya sebagai sumber hidup dan sumber wisata. Sedangkan kebanggakan kita hanya memiliki 2 sumber daya alam yang menonjol yaitu laut (pantai sari) dan hutan mangrow. ” Kedepan kita bisa menumbuhkan wisata kita di Kota ini sebagai salah satu daya tarik, disamping batik wisata laut ini bisa menjadi tujuan dr wisatawan/pelancong”. Kata Saelany.

Saelany menambahkan masalah di Kota Pekalongan cukup besar yaitu rob dan jalan tol, sehingga kita hanya menjadi kota lewatan saja dan apa yang terjadi, dampaknya sangat komplek, kuliner kita, batik kita akan sepi, sehingga wisata yang kita miliki harus kita benahi/tingkatkan agar menarik wisatawan luar masuk ke Kota Pekalongan.

” Kita memiliki dua potensi alam ini saja tidak kurusan tentu saja menyedihkan., maka dua wisata ini harus kita benahi”.ujarnya lagi,

Walikota sangat mengapresiasi kegiatan dengan penanaman pohon, hal ini bukan menjadi hal seremonial saja, tetapi ini hanya mengawali saja. Nantinya tentu dilanjutkan oleh para peduli lingkungan ini.

” Mudah-mudahan dengan penanaman pohon ini sebagai salah satu upaya untuk menangani dampak perubahan iklan yang pada akhirnya dapat meningkatkan Indeks Kualitas lingkungan Hidup daerah dan RTH (Ruang Terbuka Hijau ) di Kota Pekalongan” jelasnya.

Menyinggung Kegiatan hari Jadi Kota Pekalongan, Saelany menjelaskan banyak rangkaian kegiatan di Hari jadi Kota Pekalongan ada 25 sampai 30 event, Hari jadi ini menurut Saelany merupakan hari jadinya warga Kota Pekalongan semuanya. Nantinya keramaian tidak hanya di pusat saja tetapi merata sampai Kecamatan dan kelurahan. Usulan bagaimana masyarakat bisa menikmati acara ini, lewat Surat edaran akan dilakukan pemasang bendera merah putih seluruh Kota Pekalongan.

Pada kegiatan Hari Jadi Kota Pekalongan tahun ini tiap kecamatan di berikan bantuan 20 juta, para camat, lurah, bisa melibatkan semua unsur terutama pengusaha dilingkungannya untuk berpartisipasi aktif.

Walikota berharap hari jadi ini bisa action dibanding tahun lalu dengan yaitu kita akan memakai sarung batik dalam kegiatan hari Jadi ini, terutama dalam festival sarung batik. Semuanya siapapun yang hadir baik peserta maupun penontonnya ikut menyemarakkan dengan memakai sarung batik. “Saya kira bila digerakkan bersama-sama akan menjadi luar luar biasa di Kota Pekalongan”. Katanya bersemangat. (Dinkominfo Kota Pekalongan)

Berita Terkait