PULUHAN INOVASI PARIWISATA DIPAMERKAN DI FESTIVAL DESA WISATA

  • 26 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

MUNGKID-Potensi keindahan alam desa, dapat dikemas secara kreatif dan inovatif dengan membuat konsep desa wisata, di mana rumah-rumah masyarakat desa dapat dijadikan homestay untuk para wisatawan menginap. Namun, untuk mewujudkannya dibutuhkan strategi pemasaran, seperti dibuatnya program-program promosi untuk memperkenalkan paket wisata yang ada di desa, baik secara online maupun offline . Bumdesa dapat menjadi penggerak untuk mengembangkan potensi perekonomian melalui desa wisata. Bumdesa bisa membuat program atau event di desa sebagai daya tarik wisatawan. Hal tersebut terungkap saat acara promosi wisata yang digelar dalam festival desa wisata se-Jawa Tengah.

Berbagai potensi yang ada di desa sangat mungkin dapat dikembangkan dan dapat mewujudkan kegiatan berbasis Usaha Ekonomi Masyarakat jika dikemas dengan cara yang kreatif dan inovatif , gencarnya promosi wisata di Indonesia oleh Kementrian Pariwisata RI terus digalakakan sampai tingkat daerah. Satu rangkain dengan Borobudur Internasional Festival 2017 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, diadakan Festival Desa Wisata Se-Jawa Tengah di Magelang selama dua hari (24-25/7).

Bertempat di lapangan Prof.Dr.Soepardi Kota Mungkid Kabupaten Magelang puluhan stand Desa Wisata perwakilan dari 35 Kab/Kota se Jawa Tengah berjejer memamerkan potensinya. Acara yang dibuka langsung secara resmi oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin dengan simbolis pemukulan kentongan.

Ketua pelaksana Festival Desa Wisata yang langsung memberikan laporannya yakni kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin menerangkan kegiatan dalam satu rangkaian Borobudur Internasional Festival 2017. “ Dalam event ini ada dua wilayah yang tidak ikut serta yakni dari Kabupaten Wonosobo dan Blora dikarenakan alasan klasik tidak adanya anggaran,” katanya dalam sambutannya.

Zaenal Arifin Bupati Magelang dalam sambutannya memberikan aprisiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam acara ini. “ Dan jangan lupa kepada seluruh masyarakat pegiat desa wisata yang hadir disini yang sangat berperan penting dalam mengembangakan wisata di daerahnya,” katanya.

“Sebenarnya konsep Desa Wisata ini sangatlah bagus karena masih alami dengan konsep pedesaan dan selalu diarahkan atau dikemas dengan kearifan lokalnya, maka dari ini dimanapun itu berada khususnya di Magelang Desa Wisata akan selalu focus dibangun guna mendukung program Kemenpar untuk meningkatkan wisata di Indonesia,” imbuhnya.

Sebelum membuka secara resmi event ini Bupati Magelang juga menghimbau dan mengharapkan kepada seluruh pengelola Desa Wisata agar terus meningkatka kreatifitas dan inovasi dalam produk wisatanya. “ Saya juga berpesan agar selalu memberikan pelayanan prima kepada konsumen wisata selalu bersinergi dengan kearifan local agar lebih menarik, alami dan mendapatkan nilai ekonomi bagi masyarakat,”pungkasnya

Peserta dari Kabupaten Se-Jawa Tengah

Salah satu peserta dari Kabupaten Purbalingga , Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar) Purbalingga, Mulyanto mengatakan bahwa festival desa wisata ini dimaksudkan untuk memperkenalkan potensi desa wisata se-Jawa Tengah. Festival ini juga sekaligus sebagai ajang promosi dan saling bertukar pengalaman dalam mengemangkan desa wisata dengan pelaku wisata lannya. “Festival ini kali ketiga yang digelar dan peserta dari Purbalingga, kami seleksi secara bergilir, dan kali ini diwakili desa wisata Tanalum’ Kata Mulyanto.

Dalam festival wisata kali ini menyuguhkan atraksi seni lesung, cinderamata desa wisata berupa hasil hutan, obat dan serbuk minuman herbal, kuliner dan produk khas desa lainnya. “Juga dipamerkan berbagai daya tarik wisata serta paket wisata antara lain Curug Gogor, curug Nagasari, curug Aul, curug Kalikarang, paket wisata rappeling, canyoning, outbound, trekking. Ikon yang dibawa, desa Tanalum, desa wisata seribu curug,” ujarnya. **) Widodo Anwari

Berita Terkait