Program Unggulan Pemurnian Tanah Dimulai dari Getasan

  • 13 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KABUPATEN SEMARANG – Bupati Semarang Ngesti Nugraha memastikan pelaksanaan program pemurnian tanah sudah berjalan, mulai 2022. Program unggulan di bidang pertanian itu, dimaksudkan untuk memulihkan kembali kesuburan tanah dengan pupuk organik.

“Pemakaian pupuk kimia yang terus menerus membuat tanah pertanian rusak, apalagi harganya juga mahal. Kita gerakkan pemurnian tanah dengan pupuk organik, yang lebih murah dan hasilnya lebih maksimal,” ungkap bupati, usai menyerahkan bantuan peralatan pertanian kepada kelompok tani Kecamatan Getasan, di halaman kantor kecamatan setempat, Selasa (13/12/2022) pagi.

Menurutnya, saat ini penggunaan pupuk organik terus digalakkan. Para petugas penyuluh, juga telah diperintahkan untuk mendampingi petani menggunakannya. Sekaligus, bersama-sama membuat sendiri pupuk organik cair, maupun padat. Sehingga, harganya lebih murah dibandingkan pupuk kimia.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, ada lahan seluas sekitar seribu hektare yang diolah dengan pupuk organik. Tiga kelompok tani di Desa Kopeng mulai membuat, dan memanfaatkan pupuk organik secara murni.

Pada tahun ini pula, lanjutnya, ada demplot tanaman padi organik di 16 kecamatan. Setiap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di tiap kecamatan melaksanakan program pemurnian tanah ini.

“Sosialisasi dan pelatihan akan terus dilakukan. Tahun depan, ada enam program pelatihan pembuatan, yang digandengkan dengan kegiatan pertanian lainnya,” terang Sunu.

Sementara itu, imbuh Sunu, bantuan alat pertanian dan sarana pendukung lainnya yang diserahkan, senilai Rp1 miliar lebih. Bantuan tersebut, berasal dari pemanfaatan dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT). Di antaranya, cultivator atau pengolah tanah untuk delapan kelompok tani dan kendaraan roda tiga pengangkut hasil panen, untuk lima kelompok tani. Ada pula bantuan berupa sprayer, alat perajang tembakau, serta bibit tanaman kopi dan cengkeh.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait