Produk Pertanian Kabupaten Semarang Dinilai Layak Masuk Pasar Eksklusif

  • 16 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KABUPATEN SEMARANG – Untuk mempromosikan aneka produk pertanian unggulan di tiap kecamatan, Dinas Pertanian Peternakan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menggelar agro festival, di Lapangan Desa Genting, Kecamatan Jambu, Sabtu (14/10/2023).

Bebagai hasil pertanian, seperti alpukat dari Desa Kebondalem, durian Desa Brongkol, serta aneka sayuran segar dipamerkan di 19 stan, yang dikelola balai penyuluh pertanian (BPP) tiap kecamatan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Supriyanto mengakui, produk pertanian yang dipamerkan sangat bermutu. Karenanya, perlu didukung promosi yang intensif.

“Agro festival seperti ini harus diperbanyak. Sebab, prospek pemasarannya sangat bagus,” katanya di sela-sela mendampingi Bupati Semarang berkeliling meninjau seluruh stan pameran.

Supriyanto menegaskan, pasar eksklusif harus dibidik, agar petani mendapat keuntungan yang memadai. Pihaknya memfasilitasi pemasaran produk pertanian ke beberapa hotel berbintang. Dia yakin, mutu produk yang baik akan mudah menembus pasar tertentu berkelas tinggi. Pelayanan itu telah dilakukan untuk produk pertanian dari Getasan dan Tuntang.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, berbagai terobosan telah dilakukan untuk memajukan pertanian. Di antaranya, mengurangi pemanfaatan pupuk kimia dan menambah pupuk organik. Hal itu untuk menjawab tuntutan pasar akan produk yang ramah lingkungan dan sehat.

Disampaikan, pihaknya juga mendorong modernisasi pertanian, untuk menarik minat generasi muda.

“Saat ini, jumlah petani yang berumur 45 tahun sekitar 75 persen. Perlu dilakukan regenerasi, agar pertanian tetap menjadi andalan di masa mendatang,” tegasnya.

Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno menyampaikan, pihaknya terus mengintensifkan pendampingan pertanian terpadu, melalui para penyuluh.

“Pertanian menyumbang 9,8 persen produk domestik regional bruto Kabupaten Semarang. Sehingga, sektor ini menjadi soko guru perekonomian daerah,” pungkasnya.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait