Positif Covid-19 Meningkat, Wonosobo Tambah Gedung Isolasi

  • 08 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOSOBO – Terus bertambahnya jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Wonosobo membuat pemerintah menyiapkan tambahan fasilitas isolasi, yakni Gedung eks Akademi Keperawatan (Akper). Gedung yang kini dikelola oleh Bapelkes Provinsi Jawa Tengah tersebut menjadi lokasi karantina tambahan ketiga setelah Balai latihan Kerja (BLK) Kertek dan SKB Sidojoyo.

Kepala BPBD Kabupaten, Zulfa Ahsan Alim, ketika dihubungi melalui sambungan telepon, menyatakan ketiga lokasi tersebut akan digunakan untuk mengisolasi pasien dengan Covid-19 positif tanpa gejala, atau dengan gejala yang sangat ringan.

“Untuk gedung eks Akper atau Balai Pelatihan Kesehatan Pemprov Jateng, per Sabtu malam (6/9/2020), telah siap dengan kapasitas bed sebanyak 50 sampai 60 orang pasien,” terang Zulfa, Senin (7/9/2020).

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Wonosobo, dr Muhamad Riyatno, menyebut, sejak pandemi Covid-19 melanda, Pemerintah Kabupaten Wonosobo telah menyiapkan tiga rumah sakit sebagai fasilitas penanganan, yakni RSUD Setjonegoro, RSI Wonosobo, dan RS PKU Muhammadiyah. Namun, adanya penambahan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 membuat pemkab harus menyiapkan tambahan fasilitas.

Menurut Pelaksana Tugas Kadinkes Kabupaten Wonosobo tersebut, tingginya pertambahan angka Covid-19 yang dalam sebulan terakhir bahkan telah mencapai angka 289 orang. Kondisi tersebut menunjukkan secara nyata bahwa virus Corona masih beredar dan menyebar massif. Pola pelacakan, alias _tracing_, telah dilakukan semaksimal mungkin oleh para petugas dari Dinas Kesehatan dan Gugus Tugas Kabupaten. Hasilnya, lanjut Riyatno, pada Bulan Agustus lalu, lebih dari 1.500 spesimen hasil uji usap (swab test) dikirim ke laboratorium.

“Kita semua berharap dengan kondisi ini, masyarakat benar-benar memahami pentingnya menjaga dan melindungi diri dari paparan virus Corona. Sehingga, upaya untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di kabupaten kita tercinta ini bisa berhasil,” tutur dr Riyatno usai acara talkshow di Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Pesona FM.

Ditambahkan, masifnya pertambahan kasus juga menyebabkan puluhan tenaga medis terpapar dan berdampak terhadap layanan kesehatan masyarakat. Meski tidak sampai menutup seluruh layanan, ia menyebut, hal itu membuat warga masyarakat di sejumlah wilayah mesti pindah ke puskesmas lain terdekat.

“Secara akumulatif, sekitar 50 persen fasilitas kesehatan Puskesmas telah terdampak, dan bahkan sempat dilakukan upaya penutupan layanan sementara, yaitu 3×24 jam untuk keperluan disinfeksi,” lanjutnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data di laman web https://corona.wonosobokab.go.id/ jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Wonosobo per Selasa (8/9/2020) sebanyak 390 orang. Rinciannya, 239 orang dalam perawatan, 147 orang dinyatakan sembuh, dan empat orang meninggal dunia.

Penulis: Danang/ Kontributor Wonosobo
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait