Pos PMK Bangsri Dibangun Tahun Depan

  • 09 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Recana Satpol PP dan Damkar Kabupaten Jepara membangun Pos Pemadam Kebakaran (PMK), di Wilayah Manajemen Wilayah Kebakaran (WMK) Jepara bagian utara segera terwujud. Pasalnya, lahan yang sesuai untuk dibangun menjadi Pos PMK Jepara utara sudah ada. Lokasinya di wilayah Kecamatan Bangsri, menempati bekas Rumah Potong Hewan (RPH) dengan luas sekitar 400 meter persegi.

Ditemui di Pos PMK Jepara di Desa Ujungbatu, Kepala Seksi (Kasi) Penanggulangan Kebakaran Surana menuturkan, pembangunan pos di WMK Jepara bagian utara diharapkan bisa menuntaskan kejadian kebakaran di wilayah tersebut. Sebab, di antara dua Pos PMK di Jepara, belum ada yang berlokasi di wilayah utara. Padahal dalam manajemen wilayah kebakaran, idealnya pada radius 15 kilometer persegi dilayani satu Pos PMK. Sehingga di radius itu bisa dijangkau dalam waktu 15 menit. “Tapi kalau lebih dari 15 kilometer, waktu tempuhnya ya lebih lama lagi,” tutur Surana, Selasa (8/1).

Pihaknya mengatakan, Pos PMK Bangsri direncanakan akan dibuat tahun depan (2020). Adapun rencana ini, dikatakannya sudah mulai diajukan sejak 2017 lalu. Tapi karena keterbatasan anggaran, usulan tersebut belum bisa terealisasi.

Disamping itu, untuk kejadian kebakaran di wilayah utara. Diakuinya tidak terlalu banyak. Sebab, potensi kebakaran terbanyak ada di wilayah tengah, yakni mulai Kecamatan Mlonggo, Tahunan, Batealit. Kalau jadi dibuat, maka setidaknya ada satu unit damkar yang disiagakan. “Kita perkirakan itu sudah cukup sebab kebakaran di wilayah utara selama ini tak terlalu banyak dan jarang yang besar. Jika nanti ada kebakaran cukup besar, bisa di-back up dari Jepara,” imbuhnya.

Seperti diketahui, musibah kebakaran di Kota Ukir pada tahun ini tergolong tinggi. Bahkan melebihi dari prediksi anggaran untuk kejadian tersebut. Di mata anggaran tahun lalu, operasional Pemadam Kebakaran Jepara hanya untuk kurang dari 60 kejadian. Tapi realitasnya, kejadian kebakaran mencapai 124 kejadian. Dari jumlah kejadian itu, diketahui ada satu orang meninggal dunia saat terjadi musibah kebakaran. “Mayoritas kebakaran terjadi pada oven kayu,” ujar Surana.

Pihaknya menjelaskan, potensi kebakaran yang tinggi tersebut tak seimbang dengan peralatan maupun jumlah personel. Di sisi lain, anggaran perawatan perlengkapan juga minim. Ia merinci, jumlah keseluruhan personil di Damkar ada sebanyak 29 orang. 24 personil di antaranya, merupakan pasukan yang bertugas memadamkan api di lapangan. “Idealnya, Jepara minimal ada 40 personel,” tutur Surana.

Berita Terkait