PONPES YANG TIDAK EKSKLUSIF DAN DEKAT MASYARAKAT

  • 26 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 

BOYOLALI – Berdiri sejak 2015, Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ilmi yang beralamat di Dawung Jlengut;Mudal;Boyolali ini berkomitmen untuk bisa dekat dengan masyarakat. Ponpes di bawah Yayasan Pawirorejo dengan pimpinan Susilo Siswo Utomo ini sepakat dengan kiprah ponpes dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Susilo Siswo Utomo merupakan putra asli Boyolali yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri ESDM pada tahun 2013 hingga 2014 lalu.

Hal tersebut disampaikan Direktur Ponpes Darul Ilmi, Ibnu Yassir disela acara Gerakan Santri Menyapa (GSM) IV di area ponpes setempat, Minggu (23/4). “Ponpes kami dengan Yayasan Pawirorejo mencoba menjadi dekat dengan masyarakat dan tidak menjadi ponpes yang eksklusif,” terang Ibnu.

Hal itu lanjut Ibnu diwujudkan salah satunya melalui kegiatan GSM IV ini yang melibatkan partisipasi masyarakat. Dalam GSM IV ini dilakukan kegiatan pokok yakni cek kesehatan bagi masyarakat. Selain itu terdapat rangkaian kegiatan lain seperti bazar dan kegiatan perlombaan Islami dan hiburan.

“Kami juga menggandeng pengusaha muslim di Boyolali untuk mengikuti bazar,” imbuh Ibnu. Pihaknya berharap, bazar dapat mampu menggali kebangkitan ekonomi umat melalui pesantren. Bazar digelar di area ponpes dan pemukiman warga ini berupa stan penjualan sembako murah, penjualan produk makanan dan minuman, pakaian dan seni lukis henna serta produk lain.

Sementara untuk perlombaan Islami meliputi lomba adzan, lomba tahfidz, lomba mewarnai dan menggambar kaligrafi, cerdas cermat serta dai cilik. Kemudian untuk lomba hiburan meliputi lomba balap karung, futsal dan makan kerupuk. Pihak ponpes mewacanakan akan memberi pembinaan lebih lanjut bagi yang berprestasi dalam lomba.

Sebagai informasi ponpes Darul Ilmi saat ini memiliki santri 23 orang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia seperti Boyolali, Palembang, Medan, Solo dan sebagainya. Tujuan dari ponpes ini menciptakan santri yang hafal Al Quran, mengetahui pelajaran Islam dasar dan memiliki ketrampilan dan kemandirian dakwah. Hal itu disiapkan agar santri lulusan pesantren program satu tahun ini dapat terjun di masyarakat.

Berita Terkait