Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ponpes Minhajut Tholabah Segera Dibuka, Santri Luar Jateng Wajib Rapid Test
- 08 Jul
- yandip prov jateng
- No Comments

PURBALINGGA – Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Desa Kembangan, Kecamatan Bukateja, Purbalingga bersiap menyambut kembali santrinya melaksanakan pembelajaran. Berbagai persiapan telah dilakukan oleh pengurus Yayasan dan Gugus Tugas Minhajut Tholabah (Mintol) terkait penyiapan infrastruktur protokol kesehatan, sebagaimana dipersyaratkan oleh Kementerian Agama dan Gugus Tugas Pencegahan dan Percepatan Penanganan Covid-19.
“Sebelum kedatangan santri, kami telah melakukan berbagai persiapan termasuk pembuatan sarana dan prasarana cuci tangan pakai sabun, merekonstruksi kamar santri, serta pengaturan tempat ibadah dan ruang pembelajaran, agar sesuai syarat physical distancing,” kata Ketua Pengasuh Pondok Pesantren Minhajut Tholabah, Kiai Ma’ruf Salim, saat menerima Ketua Tim Gugus Tugas Kabupaten Purbalingga, yang juga Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Senin (6/7/2020).
Pihaknya berterima kasih kepada tim gugus tugas kabupaten yang cepat merespon permohonan izin yang diajukan, sehingga proses penerimaan kembali para santri, yang terdiri dari 900 santri mukim (menginap) dan 200 santri nonmukim dapat segera ditindaklanjuti.
Ketua Gugus Tugas Mintol, Waryadi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan empat skenario yang harus dilalui para santri dari sebelum menuju ponpes, sebelum masuk area ponpes, masa karantina di pondok, serta pascakarantina.
“Para santri yang akan kembali ke Ponpes harus sehat dan membawa surat keterangan sehat dari Puskesmas setempat. Khusus santri yang berasal dari luar Jawa Tengah wajib melakukan rapid test,” kata Waryadi.
Selain itu, santri wajib membawa peralatan pribadi, membawa masker minimal tiga buah, dan hanya boleh diantar maksimal dua orang. Nantinya, dalam proses memasuki area pondok juga dilakukan pengaturan sesuai protokol kesehatan.
“Kami juga menerapkan proses karantina selama 14 hari kepada seluruh santri, sebelum dilakukan pembelajaran,” tambahnya.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik kesiapan Pondok Pesantren Minhajut Tholabah yang berencana membuka kembali pembelajaran di pondok. Meski demikian, tim gugus tugas kabupaten juga membutuhkan data jumlah santri, utamanya yang berasal dari luar Jawa Tengah khususnya yang dari zona merah Covid-19.
“Saya menekankan beberapa hal agar proses penerimaan kembali santri dapat dilakukan dengan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk, proses karantina selama 14 hari juga harus diawasi secara ketat, sehingga setelah karantina dapat dilaksanakan pembelajaran secara aman,” kata Tiwi, sapaannya.
Pada kesempatan tersebut, Tiwi juga memberikan bantuan masker dan alat penyemprot disinfektan. Sedangkan BPBD Purbalingga melakukan penyemprotan desinfektan diseluruh kawasan Pondok Pesantren Minhajut Tholabah.
Penulis : Hr, Humas Purbalingga
Editor : Rk, Diskominfo Jateng