Pompa Irigasi Ini Bisa Dioperasikan dengan HP

  • 23 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

PURWOREJO – Para petani di Desa Kepuh Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo yang selama ini kesulitan mendapatkan air ketika musim penghujan, dapat bernafas lega dengan dibangunnya sarana prasarana (sarpras) pompa air irigasi yang dapat dioperasikan dengan menggunakan HP android.

“Ini merupakan inovasi yang cukup baik. Diharapkan dengan adanya pompa air ini, para petani terbantu dalam pemenuhan kebutuhan air, dan ke depan hasil panen dapat lebih baik lagi,” kata Bupati Purworejo, Agus Bastian, saat meresmikan pompa air irigasi, Rabu siang (22/7/2020).

Dia menjelaskan, pembangunan sarpras dua pompa irigasi senilai Rp 165 juta itu, merupakan inisiatif pihak desa untuk mempermudah petani dalam mendapatkan air untuk mengairi sawah.

“Nantinya petani hanya dikenakan biaya Rp5.000 untuk mendapatkan air selama satu jam. Satu pompa air ini dapat mengeluarkan air 8-10 liter per detik. Ini dinilai lebih efisien jika dibanding harus menyewa pompa air secara mandiri,” beber Agus.

Pada kunjungan itu, bupati juga melakukan sosialisasi aktivitas kebiasaan baru (new habit). Dia mengungkapkan, lonjakan terkonfirmasi positif Covid-19 yang beberapa hari ini terjadi, membuat Pemkab Purworejo terus melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah.

“Hari ini kita mendapat pukulan, sembilan orang terpapar Covid-19. Total kasus menjadi 100 (orang), 75 orang dinyatakan sembuh, 22 orang melakukan isolasi mandiri, dan tiga orang dirawat di RS. Sekarang semua harus lebih bertanggung jawab atas kesehatan sendiri, keluarga dan kerabat. Terus gunakan masker, karena dengan menerapkan satu langkah akan mengurangi risiko tertular Covid-19,” tandasnya.

Agus berharap, dengan kondisi Purworejo yang sempat melandai, tidak membuat masyarakat Purworejo terlena. Warga tetap diminta menerapkan protokol kesehatan ketika beraktivitas di luar rumah.

“Jangan keluar rumah, hanya untuk ikut melakukan aktivitas seenaknya sendiri. Kita sudah harus hidup dengan kebiasaan baru. Kita memakai masker bukan hanya untuk kesehatan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain,” imbuh Agus.

Bupati juga mengajak, warga Purworejo benar-benar menjalankan protokol kesehatan agar dapat hidup normal. Tidak seperti empat bulan lalu, pada saat hampir semua aktivitas masyarakat dibatasi.

Pada kesempatan tersebut, Agus ingin memastikan semua pemangku kepentingan di desa terus membiwarakan aktivitas kebiasaan baru (new habit) sekaligus mengawasi pergerakan di wilayahnya masing-masing.

Dia juga meminta kepada pemangku kepentingan di desa untuk mendorong para pelaku UMKM, agar terus berkembang di tengah ancaman resesi ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19.

“Ke depan kita akan meningkatkan daya saing Purworejo untuk memasuki dunia global. Kewajiban kita bersama mendorong masyarakat untuk meningkatkan kemampuannya. Semisal, BUMDes membuat usaha di luar usaha yang telah dilakukan warganya selama ini, agar tidak mengganggu usaha yang telah berjalan,” terangnya.

Pada kunjungan itu, bupati juga meresmikan jalan lingkungan Sindupaten, Kedaleman dan Pakem, di Desa Pringgowijayan sepanjang 817 meter yang dibuat dari rabat beton dengan menggunakan anggaran desa. Juga meresmikan Rumah Joglo “Paseban Gondo Arum” di Desa Wirun.

Penulis : Ro/Pemkab Purworejo
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng

Berita Terkait