Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

JEPARA – Pesta lomban di Kabupaten Jepara kembali tak dapat digelar, mengingat masih adanya pandemi Covid-19. Hanya ada larungan kepala kerbau, itu pun dilaksanakan secara tertutup dan terbatas.

Bupati Jepara Dian Kristiandi menjelaskan, kondisi pandemi belum memungkinkan untuk menggelar pesta lomban. Sebab, hal itu dapat menimbulkan kerumunan. Hanya prosesi sedekah laut yang masih dilakukan. Namun hanya sederhana, terbatas, dan tertutup.

“Kita mohon maaf kepada semua warga. Kegiatannya kita jalankan secara terbatas, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya pada saat tidak terjadi pandemi seperti ini,” ujar Andi, sapaan akrabnya dalam keterangan persnya di serambi belakang Pendapa Kartini, Kamis (6/5/2021).

Disampaikan, rangkaian pekan syawalan tahun ini, dimulai 19 Mei 2021 dengan ziarah ke makam Cik Lanang dan dilanjutkan ke makam Mbah Ronggo. Kemudian ada pementasan wayang kulit secara simbolis di Tempat Pelelangan Ikan Ujungbatu. Puncaknya, pada 20 Mei 2021, yakni larungan kepala kerbau.

Namun, lanjut bupati, karena masih masa pandemi sekarang semua kegiatan dilaksanakan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan.

Bupati mengimbau, seluruh destinasi wisata ditutup selama Ramadan dan libur lebaran, termasuk tempat wisata yang dikelola pemdes.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza menjelaskan, rangkaian pesta lomban, seperti festival kupat lepet dan pementasan tari-tarian ditiadakan. Saat puncak syawalan atau sepekan setelah lebaran, hanya ada satu kapal nelayan yang melarung sedekah laut kepala kerbau.

Disampaikan, sebelum pandemi, setiap tahun, tepatnya sepekan setelah Idulfitri, para nelayan dan masyarakat pesisir, selalu menggelar budaya khas Jepara itu. Bukan hanya pemerintah desa dan masyarakat setempat, Pemkab Jepara dan sebagian masyarakat Jepara juga ikut memeriahkan. Bahkan, menjadi daya tarik wisatawan dari luar daerah.

Penulis: A, Diskominfo Jepara
Editor: Di, Diskominfo Jateng