Peserta Dibatasi, Pelatihan Kerja Dibuka Kembali

  • 17 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Kota Pekalongan membuka kembali program pelatihan kerja yang sempat terhenti karena pandemi Covid-19. Selain menerapkan protokol kesehatan selama pelatihan, jumlah peserta pelatihan pun dibatasi.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Pekalongan, HM Saelany Machfudz, pada pembukaan pelatihan kerja angkatan IV, di Halaman Kantor UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinperinaker Kota Pekalongan, Selasa (15/9/2020). Saelany mengungkapkan, pembatasan kuota diakibatkan oleh pandemi Covid-19. Meskipun dibatasi, namun tak mengurangi antusiasme masyarakat untuk mendaftar dan mengikuti pelatihan kerja tersebut.

“Tahun ini jumlah kuota yang mengikuti pelatihan kerja ada pembatasan hanya 500 orang per tahun. (Hal ini) karena adanya Covid-19 dan refocussing anggaran, (bila) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 100 orang. Ini tidak masalah dan alhamdulillah animo masyarakat Kota Pekalongan sangat tinggi sekali,” paparnya.

Dijelaskan, pihak Pemkot Pekalongan lantas mengadakan seleksi terhadap calon peserta pelatihan agar mencapai jumlah kuota per angkatan sebanyak 64 orang atau 16 orang per kelasnya.

Wali kota berharap, para peserta memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Keterampilan yang diperoleh peserta bisa menjadi bekal mereka untuk berwirausaha.

“Mereka harus serius dan memanfaatkan ini dengan sebaik-baiknya agar bisa menciptakan lapangan kerja baru kepada masyarakat di lingkungannya,” tegas Saelany.

Ditambahkan, pelatihan kerja menjadi sarana untuk mencetak sumberdaya manusia (SDM) yang berkompeten. Selain itu, pelatihan juga diharapkan dapat membuka peluang untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Pekalongan.

Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Slamet Hariyadi, menyebutkan, pelatihan kerja angkatan IV difasilitasi dengan dana dari APBD Kota Pekalongan tahun 2020. Hal itu berbeda dengan angkatan III yang menggunakan dana APBN.

Dijelaskan, terdapat empat jenis pelatihan kejuruan yang diberikan kali ini, yaitu setir mobil, penulisan konten, tata rias pengantin, dan menggambar teknik dengan aplikasi Auto CAD. Pemilihan kelas tersebut didasarkan pada pertimbangan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Selain itu, prospek bidang-bidang tersebut yang sangat menjanjikan.

Setiap kelas, lanjut Slamet, digelar selama 25 hari yang dilanjutkan dengan penempatan magang di sejumlah perusahaan yang ada di Kota Pekalongan maupun sekitarnya.

“Mereka setelah ikut pelatihan akan mendapatkan sertifikat pelatihan dari Dinperinaker dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) jika telah lolos mengikuti uji kompetensi dan magang,” papar Slamet.

Menurutnya, pembelajaran dalam pelatihan kerja tersebut telah berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yakni 75 persen materi praktik dan 25 persen materi teori secara tatap muka, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

“Pembelajaran pelatihan dari hari Senin-Sabtu. Dalam mengikuti pelatihan kerja ini tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti peserta dan instruktur wajib mengenakan masker atau pelindung wajah (faceshield), mencuci tangan, pengecekan suhu tubuh, penataan tempat duduk antarpeserta juga telah kami atur jaraknya,” pungkas Slamet.

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul/Diskominfo Jateng

Berita Terkait