Perpustakaan Masjid Agung Batang Siap Jadi Percontohan

  • 01 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Batang membagikan puluhan buku dan kitab ke sejumlah perpustakaan masjid, Selasa (29/9/2020). Pembagian buku dimaksudkan untuk menambah koleksi perpustakaan sekaligus memperkaya ragam variasi literatur bagi umat yang ingin memperdalam ilmu tentang Islam.

“Bukunya beragam dan berasal dari Kemenag Pusat, antara lain (tentang) tafsir Alquran, bacaan Islami berbagai judul, mushaf Alquran dan Juz Amma berjumlah 52 buah,” beber Kasi Bimas Islam Kemenag Batang, Sodikin, usai penyerahan buku di Ruang Perpustakaan Masjid Agung Darul Muttaqin.

Sodikin menjelaskan, Masjid Agung Darul Muttaqin menjadi rujukan dan percontohan bagi masjid-masjid lain di Kabupaten Batang. Pihaknya berkomitmen untuk menjadikan perpustakaan masjid tersebut sebagai perpustakaan modern di wilayah Batang. Selain Masjid Agung, beberapa masjid juga sudah memilikin perpustakaan, di antaranya Masjid Nurul Huda, Masjid Besar Tersono, dan lainnya.

“Dalam praktiknya para anggota remaja masjid sering kali memanfaatkan perpustakaan masjid untuk menjadi dasar dan memperkuat materi diskusi seputar agama Islam,” katanya.

Ditambahkan, saat ini umat Islam dihadapkan pada perubahan pola literasi dari buku konvensional ke buku digital.

“Sebenarnya semua bisa disinkronisasikan karena walaupun sudah ada buku digital tapi tetap membutuhkan buku. Semoga keduanya bersinergi, sehingga masjid menjadi pusat literasi dan kegiatan anak-anak muda menggali ilmu,” harap Sodikin

Sementara itu, Takmir Masjid Agung Darul Muttaqin, KH M Saefuddin Zuhri, menyampaikan, kunjungan dari Kemenag Batang ke perpustakaan masjid menjadi penyemangat dalam melayani umat, khususnya di bidang literasi. Untuk itu, pihaknya akan memaksimalkan ruang perpustakaan yang telah ada, dengan buku sejumlah 500 eksemplar, antara lain buku tentang ibadah, Alquran, kitab-kitab hadis dan buku-buku pelajaran.
Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Batang itu, menyatakan segera merenovasi ruang perpustakaan masjid supaya lebih luas.

Ia menambahkan, walaupun masyarakat sudah disuguhi bacaan secara digital, tetapi kenyataannya buku berbentuk cetakan sampai saat ini masih diburu banyak penikmatnya.

“Di dalamnya ada perbedaan rasa, kalau kita baca di buku digital dibandingkan membaca kitab atau buku aslinya perasaan lebih terasa beda dan dicerna otak pun beda. Tapi kita tidak mungkin menjauhi kemajuan teknologi, keduanya harus saling berdampingan,” tandasnya.

Penulis: Heri/MC Batang
Editor: Tn/Diskominfo

Berita Terkait