PERLU ADANYA INVESTASI PENDIDIKAN

  • 16 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Perhatian Pemerintah Kabupaten Kabupaten Wonogiri pada sektor pendidikan sedemikian besar. Hal ini dibuktikan dengan alokasi anggaran yang cukup besar berupa penyediaan sarana infrastruktur dan beasiswa bagi anak usia pendidikan dasar. Tidak kurang Rp 28 milyar pada tahun 2018 mulai dialokasikan untuk pendidikan gratis, kecuali siswa SMA dan sederajat yang ada di bawah kewenangan Provinsi. Nilai tersebut masih ditambah beasiswa sebesar Rp 2 milyar, semenjak tahun 2016 untuk mahasiswa berprestasi dari Kabupaten Wonogiri. Semua alokasi anggaran tersebut dimaksudkan untuk mendukung pencapaian prestasi terbaik.
Demikian disampaikan Bupati Wonogiri, Joko Sutopo pada acara pembukaan seminar penguatan pendidikan karakter yang digelar di Pendopo rumah dinas Bupati Wonogiri, Selasa (15/1). Seminar ini diperuntukkan bagi para pengurus OSIS dari SMA, MA dan SMK se-Kabupaten Wonogiri ini, mengambil tema ”Kesiapan OSIS dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.” Menampilkan dua pemateri yang menyajikan masalah kepemimpinan, yakni Kasdim 0728 Wonogiri Mayor (Inf) Nur Muthahar dan Kepala Satpol-PP Provinsi Jateng, Sinoeng N Rahmadi.
“Tahun 2045 nanti, Indonesia akan genap berusia 100 tahun. Dalam usia seabad, Indonesia diharapkan mampu menjadi negara yang gemilang, yang dapat mengantarkan kehidupan bangsanya menjadi lebih baik. Pemkab Wonogiri telah mengawalinya dengan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk mewujudkan pelayanan pendidikan dasar gratis sampai jenjang SMP bagi warganya, dan memberikan dana beasiswa bagi mahasiswa beprestasi. Untuk menuju ke capaian gemilang, diperlukan investasi pendidikan bagi para siswa sebagai generasi muda penerus bangsa,” kata Bupati.
Bicara masalah pendidikan, lanjut Bupati, tidak hanya terbatas pada sisi akademis saja. Tapi harus dibarengi dengan upaya yang mengarahkan pada cara berpikir konstruktif, dengan memperkaya kurikulum serta kiat pembentukan karakter. ”Perkaya diri kalian dengan berbagai hal untuk menyongsong hari depan yang lebih baik,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Jateng Wilayah 6, Suyanta mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara kesatuan, saat ini tengah diterpa oleh aneka isu strategis berskala global, yang bila tidak pandai dalam menyikapi dan mengantisipasinya, akan menjadi persoalan bangsa. Di sisi lain, Indonesia diprediksikan akan tumbuh menjadi negara besar terkuat ketiga tingkat di dunia.
Kata Suyanta, isu-isu strategis tentang Indonesia, muncul bersamaan trend globalisasi perkembangan zaman, seperti kemunculan Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) misalnya. Yang itu telah mendorong pengajaran Bahasa Indonesia bagi bangsa Pilipina dan negara tetangga lain, yang warganya berkeinginan bekerja di Indonesia. Di sisi lain, isu demografi yang bila tidak pandai menyikapinya, akan memberikan dampak negatif memunculkan musibah, karena terjadi ledakan penduduk. Pada Tahun 2020, Indonesia didominasi oleh penduduk usia kerja produktif, yang di sisi lain akan terjadi serbuan tenaga kerja dari bangsa asing yang bersaing secara ketat.

Berita Terkait