Peringati Haul Pangeran Diponegoro, Pemkot Magelang Gelar Doa Bersama

  • 10 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA MAGELANG – Warga Kota Magelang menggelar doa bersama untuk memperingati 167 tahun wafatnya Pangeran Diponegoro dan prajuritnya. Doa bersama digelar di Museum Pangeran Diponegoro eks Karesidenan Kedu, Kota Magelang, Jumat (7/1/2022) malam.

Kegiatan diisi dengan pembacaan tahlil dan Surah Yasin yang dipimpin Wakil Wali Kota Magelang M Mansyur, diikuti oleh para jemaah dan tamu undangan. Turmasuk, Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono, Danramil Magelang Tengah dan sejumlah tokoh agama Kota Magelang.

Wawali M Mansyur mengungkapkan, doa bersama ini sangat tepat mengingat 8 Januari 1855 merupakan hari wafatnya Pangeran Diponegoro, atau genap 167 tahun pada 2022 ini.

“Haul dan doa bersama kali ini diselenggarakan untuk mendoakan beliau bersama para syuhada pejuang tanah Jawa, yang telah gugur. Semoga Allah SWT rida menerima amal baktinya, dan menempatkan mereka di tempat yang paling mulia,” ungkap Mansyur di sela-sela kegiatan.

Pengajian tersebut untuk mengingatkan generasi bangsa, jika mereka memiliki pejuang besar yang layak dihormati dan dijunjung tinggi kehormatannya. Sekaligus, wujud ikhtiar dan tawakal dalam menjunjung tinggi konsep maupun tatanan nilai kebersamaan, membuang egosentris, berdoa bersama mewujudkan cita-cita kemajuan, serta kesejahteraan masyarakat.

“Ini merupakan wujud nyata dari upaya peningkatan iman dan takwa, seperti halnya Pangeran Diponegoro, yang merupakan pejuang religius dan taat pada Allah SWT,” imbuh Mansyur.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Kegiatan Haul Pangeran Diponegoro Achmad Zainuddin BK menambahkan, Pangeran Diponegoro merupakan teladan bagi generasi saat ini karena telah berjuang melawan penjajah Belanda demi bangsa Indonesia.

“Dilihat dari momen ini bisa direfleksikan nilai-nilai perjuangan beliau untuk kebaikan generasi yang akan datang, di tengah konteks penjajahan jaman sekarang,” imbuh Zainuddin.

Meski sederhana, pelaksanaan doa bersama untuk Pangeran Diponegoro dan prajuritnya itu tidak kehilangan makna. Harapannya, momentum tersebut menjadi titik tolak untuk kegiatan selanjutnya yang lebih besar lagi, dengan melibatkan banyak pihak.

Penulis: MagelangKota
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait