Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PERINGATI HARLAH NU, LUNCURKAN NGAJI BARENG KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA’ALIM
- 06 Feb
- yandip prov jateng
- No Comments

BREBES – Memperingati Haril Lahir (Harlah) ke-92 Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Kecamatan Ketanggungan Brebes, ditandai dengan Launching Ngaji Bareng Kitab Adabul Alim Wal Muta’alim. Kitab karya Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari yang juga Rois akbar NU tersebut, dikaji secara berkala setiap Jumat Wage malam.
“Kajian dilakukan KH Mustofa Aqil Siradj dan KH Subekhan Makmun,” ujar Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Ketanggungan Brebes KH Slamet Riyadi di sela Harlah NU, di Masjid Al Badlawi Ketanggungan Brebes Jateng, Ahad (4/2) kemarin.
Menurut Slamet, MWC NU Ketanggungan telah melakukan kajian berbagai kitab antara lain Kitab Mafahim, Nurul Yaqin, Buluhul Marom, Durotun Nashikin dan lain-lain.
“Kitab Adabul Alim Wal Muta’alim yang merupakan kitab wajib bagi Nahdliyin (warga NU) ini, tentu akan sangat menarik karena dikaji oleh Rois Syuriyah PBNU,” ungkapnya.
Ketua Panitia Harlah Riyanto mengatakan, kalau Harlah NU tahun ini dipusatkan di Masjid Al-Badlawi sebagai penghormatan kepada KH Ahmad Badlawi yang merupakan salah satu pejuang dan pendiri NU di Ketanggungan. “NU di perkotaan Ketanggungan, saya yakin akan terus bangkit, karena adanya ghirah Nahdliyah (semangat para warga NU) itu sendiri,” ucapnya.
Koordinator acara Ahmad Fauzan El Azizi menambahkan, rangkaian Harlah NU di Ketanggungan diawali lomba hadroh IPNU-IPPNU Se-kecamatan Ketanggungan dan lomba desain grafis juga pelantikan pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Ketanggungan.
Adapun Pengurus PAC IPNU yang dilantik, Ketua Akbar Wibawa, Sekretaris Haji dan Bendahara Sufyan Tsauri. Sedangkan Pengurus PAC IPPNU, ketua dijabat Nina Inayah, Sekretaris Maghfiroh Fitri Maulani dan Bendahara Kokom Komariyah.
Puncak Harlah digelar dengan pengajian umum dengan pembicara Pengasuh Ponpes KHAS Cirebon, Jawa Barat, KH Musthofa Aqil Shiradj. Dalam tausiyahnya, berpesan agar NU diisi sejak awal oleh generasi anak NU yang tergabung dalam IPNU-IPPNU. Pelajar NU punya peran strategis karena kader muda NU ini yang akan menggantikan estafet ke NU an mendatang. Untuk itu, pemahaman tentang Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah dikalangan pelajar NU dan pelajar umum harus diperioritaskan.
“Jangan sampai kecolongan, di zaman now kita kecolongan kader, kecolongan anak-anak dari keluarga NU salah pergaulan dan terpengaruh paham lain, paham Wahabi,” tuturnya mengingatkan.
Kiai Aqil mengajak seluruh Keluarga Besar NU, dari IPNU-IPPNU, Ansor, Banser, Fatayat, Muslimat NU berkhitmad ke NU. Untuk itu, kumpul Ngaji bareng sangat diperlukan sehingga mengetahui dan langsung aksi memperkokoh NU. (wasdiun)