PERHARI, 50 ORANG MELAYANG DIRENGGUT NARKOBA

  • 20 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

BREBES-Secara nasional, perhari 50 orang melayang direnggut narkoba sehingga Indonesia dinyatakan darurat narkoba. Untuk itu, menjadi kewajiban seluruh komponen bangsa untuk bersinergi memberantas narkoba sampai ke akar-akarnya.

Sedangkan penyalahgunaan narkotika menyebabkan sekitar 190.000 orang di dunia mati sia-sia setiap tahunnya. Narkotika juga secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya, seperti pencurian, pemerkosaan, dan pembunuhan. Sementara itu, perdagangan dan peredaran gelap narkotika disinyalir menjadi salah satu sumber pendapatan untuk mendukung operasi tindakan terorisme. Situasi yang sangat mengkhawatirkan ini menjadi masalah dunia yang sangat mendesak untuk segera diatasi bersama.

“Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa Indonesia berada pada kondisi darurat narkoba,” ujar Wakil Bupati Narjo SH saat menyampaikan sambutan Bupati pada peringatan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), di halaman kantor sekretariat Kabupaten Brebes, Rabu (19/7).

Nyata, bahwa Indonesia saat ini bukan sekedar tempat transit, tetapi sudah menjadi pasar narkotika terbesar di asia. Lebih daripada itu, penyalahgunaan narkotika di Indonesia telah menjamah hampir seluruh lapisan masyarakat, baik dari segi umur, pendidikan, strata sosial – ekonomi, profesi maupun level jabatan, dan bahkan peredaran narkotika telah merata di seluruh wilayah Indonesia.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Brebes Drs H Atmo Tan Sidik menuturkan, peringatan HANI 2017 mengambil tema “listen first : listening to children and youth is the first step to help them grow healthy and safe , mendengarkan suara hati anak-anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari penyalahgunaan narkotika”.

“Upaya pencegahan dan perlindungan terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika harus menjadi gerakan yang menyeluruh, baik global, regional, maupun nasional,” tandas Atmo.

Peringatan HANI, kata Atmo, hendaknya dijadikan penyegar dan pengobar semangat, untuk tidak pernah menyerah dalam upaya menyelamatkan masa depan anak bangsa dari cengkeraman narkoba.

Upacara yang diikuti Forkopimda, seluruh unsur masyarakat, pelajar dan organisasi kemasyarakat berlangsung hidmat. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan pengukuhan Barisan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kabupaten Brebes dan pengambilan sample urin untuk tes narkoba kepada seluruh peserta upacara. (wasdiun)

Berita Terkait