PERESMIAN DESA MANDIRI LESTARI MADURA

  • 21 Sep
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP-Ketua Yayasan Damandiri, Subiakto Tjakrawerdaya mengatakan, program desa mandiri, adalah untuk mengangkat semua rakyat untuk mempunyai pekerjaan. Dengan pekerjaan tersebut mereka mempunyai penghasilan/pendapatan yang dapat untuk membiayai kesehatan, pendidikan, dll, sehingga kedepan warga masyarakat menjadi sejahtera dan mandiri.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Yayasan Damandiri, Dr. Subiakto Tjakarwerdaya pada peresmian Desa Mandiri Lestari Madura Kecamatan Wanareja, melalui pemberdayaan Koperasi/KUD Mandiri Lestari Sejahtera desa Madura Kecamatan Wanareja, Rabu (20/09). Peresmian dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, dan disaksikan warga masyarakat desa Madura.

Peresmian Desa Mandiri Lestari ditandai dengan peresmian Koperasi KUD Mandiri Lestari Sejahtera desa Madura, penandatangan MoU Tabungan dan Kredit Pundi Sejahtera/Tabur Puja, penyerahan bantuan pembangunan gedung PAUD dan bedah rumah.

Lebih lanjut Subiakto Tjakrawerdaya mengemukakan, kegiatan hari ini akan menjadi awal momentum kebangkitan ekonomi masyarakat desa Madura Kecamatan Wanareja, yang muaranya untuk menjadikan semua keluarga menjadi sejahtera dan mandiri.

Subiakto juga mengemukakan, koperasi harus jadi pilar dan tulang punggung pembangunan. Era sekarang koperasi tidak hanya sebagai tulang punggung ekonomi, tetapi koperasi harus menjadi tulang punggung pembangunan di desa. Pendek kata koperasi sekarang harus bisa mengurus semua kebutuhan anggota dari lahir sampai meninggal, ujar Subiakto.

Kepala Desa Madura Kecamatan Wanareja, Andi Hermawan, S.Pd dalam kesempatan tersebut menyampaikan, dari 3.370 Kepala Keluarga yang terdata di desa Madura, sejumlah 591 KK atau 17,6% merupakan Keluarga Pra Sejahtera (KPS) dan 466 KK atau 11,6% sebagai Keluarga Sejahtera 1 (KS 1).

Mereka itulah yang memerlukan perhatian atau bantuan sehingga dapat meningkatkan taraf hidupnya. Dengan pendataan tersebut juga diketahui faktor penyebab keluarga pra sejahtera, yakni “rumah” yang sebagian besar dari lantai rumah masih menggunakan tanah, atau ALADIN yaitu atap lantai dan dindingnya kurang memenuhi syarat kesehatan.

Faktor lain timbulnya keluarga pra sejahtera adalah faktor pendidikan, dimana terdapat 40 KK, yaitu anak usia sekolah yang tidak sekolah atau salah satu dari anggota keluarga tidak mampu baca tulis huruf latin. Penyebab lainnya yaitu 25 KK karena factor kesehatan dan keluarga berencana.

Melalui data inilah masing-masing Dusun dapat melakukan intervensi atau solusi melalui gotong royong dengan Musyawarah Kepedulian terutama kepedulian dari Keluarga Sejahtera III dan III plus termasuk para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tokoh Ekonomi diwilayah setempat. Demikian pula sebagian besar dari mereka ternyata juga masih belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau BPJS, mereka juga sebagian besar belum menjadi anggota koperasi sehingga belum mendapatkan akses modal untuk usaha produktif meningkatkan taraf hidupnya.

Melalui Desa Mandiri Lestari, lanjut Andie, Pemerintah desa Madura melaksanakan program dibantu oleh Tim Koperasi Mandiri Lestari Sejahtera, dan Tim Pendamping dari Universitas Negeri Jenderal Sudirman.

Dalam Tahun Pertama “Rencana Program Kegiatan dan Anggaran” (RPKA) sekitar Rp 1,2 milyard digelontorkan untuk melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, diantaranya, Bidang Pendidikan Rp 435.400.000,- dengan membangun 5 gedung PAUD dan merehabilitasi dua gedung PAUD. Dalam pelaksanaannya di dusun Karangsari, dari dana hibah Yayasan Damandiri Rp 50 juta, swadaya masyarakat menambah Rp 40 juta. Demikian juga dari rehabilitasi senilai Rp 15 juta swadaya masyarakat sebesar Rp 5 juta.

Bidang Kesehatan Rp 292.500.000,- termasuk didalamnya adalah Bedah Rumah 10 buah sekaligus modal usaha bagi penghuninya berupa warung maupun usaha lain seperti produk makanan, ternak ayam atau bentuk usaha lainnya senilai Rp 2,5 juta.

Bagi yang memerlukan modal atau tambahan modal, Yayasan Damandiri melalui program Tabungan dan Kredit Pundi Rakyat Sejahtera (Taburpuja) melalui Koperasi menyiapkan Dana Pinjaman sebesar Rp 3 milyard untuk 15 kelompok. Hari ini dimulai dengan 7 kelompok yang sudah siap dengan nilai Rp 1,4 milyard atau Rp 200 juta setiap kelompok.

Bidang keagamaan, budaya dan olah raga serta pemberdayaan masyarakat dengan berbagai pelatihan ketrampilan juga mendapat kucuran untuk kegiatan tersebut.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut mengatakan, berkat kehadiran yayasan Damandiri melalui berbagai program yang dilaksanakan terbukti mampu membangkitkan perekonomian masyarakat termasuk masyarakat Kabupaten Cilacap.

Salah satu program yang dijalankan, lanjut Bupati, yakni Desa Mandiri Lestari melalui pemberdayaan Koperasi yang diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk mengelola semua hal yang terkait dengan layanan bagi warga masyarakat desa, baik dalam hal ekonomi, kesejahteraan, pendidikan dan lainnya.

Dengan semakin optimalnya peran koperasi, diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja, mengurangi tingkat kemiskinan dan mampu mengembangkan potensi sumber daya ekonomi yang potensial dan layak dikembangkan.

Oleh karena itu, menurut Bupati, dengan penetapan desa Madura Wanareja sebagai desa Mandiri Lestari ini sangat penting untuk terus dikembangkan ke wilayah lain di Kabupaten Cilacap. Karena nafas kegiatan ini ternyata sangat sejalan dengan kebijakan Bangga Mbangun Desa, ujar Bupati. (hromly)

Berita Terkait