Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KEBUMEN – Perempuan memiliki peran penting dalam pemilu 2019, sebab menjadi salah satu faktor penentu pemenang pemilu. Eksistensi keterwakilan perempuan juga cukup signifikan dalam proses politik terutama terkait issu perempuan, anak, lingkungan sosial dan lainnya. Hal tersebut terungkap dalam seminar bertajuk”Partisipasi Perempuan Dalam Menyongsong Agenda Demokrasi Pemilihan Umum Serentak 2019″ yang berlangsung di Hotel Candisari Karanganyar, Rabu (20/3). Seminar diikuti 200-an peserta perempuan dari berbagai unsur mayarakat dengan mengadirkan narasumber mantan komisioner KPU Khusnul Khotimah S.Sos, perwakilan Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah Dra. Atik Sunaryati S, M.Si serta akademisi dari UNS Solo, Dr. Sunni Umul Firdaus M.Si.

Khusnul Khotimah mengungkapkan, jumlah daftar pemilih perempuan di Kebumen nyaris imbang dengan DPT laki-laki. Pada Pemilu 2019 ini tercatat DPT perempuan sebesar 531.240 orang dan laki-laki sebanyak 541.468 orang. Sedangkan keterwakilan perempuan dalam keanggotaan dewan (DPRD) sebanyak 13 orang atau 26% dari total anggota 50 orang. “Untuk pemilu tahun ini jumlah calon anggota DPRD Kebumen sebanyak 522 calon, dan 219 atau 41,9% diantaranya adalah perempuan. Artinya, dalam pencoblosan suara nanti harus cerdas, kenali calon, rekam jejak, visi misi dan program kerja, anti money politic dan kemudian mantapkan pilihan,” ujar Khusnul.

Sementara pada paparan Dr. Sunni dijelaskan, suara perempuan senantiasa menjadi faktor dominan dalam setiap perhelatan politik, baik di pilpres maupun pileg. Dan suara perempuan akan menjadi tolok ukur keberhasilan calon pasangan yang bertarung dalam pilpres 2019. Perempuan dianggap pemilih yang loyal untuk bisa menenuhi target-target politik. “Karenanya perempuan harus menjadi pemilih yang cerdas, jangan mudah mempercayai hoax yang beredar di media sosial, dan perempuan juga harus bisa mengawal perhitungan suara sampai dengan tabulasi,” kata Dr.Sunni.

Kegiatan seminar yang dihelat Kesbangpol Kebumen ini dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik, terbukanya pemahaman tentang politik serta diharapkan dapat meningkatkan partisipasi politik bagi perempuan pada pemilu 2019 mendatang.(mn)