Perempuan Benteng Keluarga Tangkal Radikalisme

  • 09 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Perempuan memiliki peranan penting dalam upaya mencegah meluasnya paham radikalisme yang mengarah ke arah terorisme. Kalangan perempuan hendaknya secara aktif memberikan pencerahan dan pendidikan baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat secara luas.

Hal itu disampaikan Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz saat membuka workshop Pelibatan Perempuan sebagai Agen Perdamaian dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme, yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah Bidang Perempuan dan Anak, di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Kamis (8/10/2020). Menurutnya, di dalam rumah tangga, peranan perempuan sangat kuat untuk menentukan perilaku anggota keluarganya. Meluas atau tidaknya paham radikalisme, kuncinya berada di tangan para ibu.

Terorisme yang dipicu radikalisme, kata wali kota, merupakan kejahatan luar biasa, yang merusak keamanan umat manusia di seluruh dunia. Radikalisme dan terorisme berpotensi merusak kedaulatan satu bangsa, dan harus dicegah dan ditangkal sejak dini.

“Salah satunya dengan melibatkan peranan kaum perempuan sebagai agen perdamaian, untuk menghindari ajaran-ajaran radikalisme, dan terorisme yang dapat memorakporandakan NKRI,” tegasnya.

Saelany mengapresiasi langkah BNPT dan FKPT Jawa Tengah yang telah memberi penguatan kepada kaum perempuan, agar dapat menjadi agen perdamaian dalam rangka mencegah berkembangnya paham radikalisme di Kota Pekalongan. Bagaimana pun, keberhasilan pencegahan terorisme tidak hanya pada level kebijakan pemerintah, tetapi sejatinya pada unit terkecil bernama keluarga. Dengan kata lain, benteng utama penangkalan paham radikal terorisme melalui peran perempuan dalam keluarga.

“Ini sebuah sinergi yang sangat baik antara BNPT, FKPT, Pemkot Pekalongan melalui Kesbangpol dan DPMPPA Kota Pekalongan, yang bersama-sama merangkul komunitas dan organisasi perempuan di Kota Pekalongan untuk menangkal paham radikalisme dan terorisme. Kaum perempuan sebagai agen perdamaian menyadari, pentingnya eksistensi dirinya di tengah masyarakat. Perempuan justru akan menjadi kekuatan dalam memerangi paham radikal terorisme khususnya di tengah keluarga,” papar Saelany.

Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Tengah, Syamsul Ma’arif menjelaskan, kaum perempuan memiliki kekuatan natural untuk menarasikan damai dari kelembutan, yang dapat memitigasi kekerasan di sekitarnya. Terlebih di Jawa Tengah yang sangat besar potensinya, untuk perkembangan paham radikalisme.

“Di Jawa Tengah ini potensinya sekitar 15 persen berdasarkan data FKPTN. Maka, kami mengajak kaum perempuan dari representasi kebhinekaan, untuk bersepakat bersama melalui nota kesepahaman. Mereka berperan sebagai agen perdamaian yang diharapkan juga dapat melakukan sosialisasi, edukasi di dalam keluarganya,” tandasnya.

Syamsul memaparkan, seperti diketahui bersama, ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Maka dengan _soft power approach_ yang dimiliki kaum perempuan terutama ibu, keluarga akan menjadi damai, dan Indonesia semakin kuat, menuju kejayaan dan menjaga NKRI, serta paham radikalisme maupun terorisme dapat dicegah.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng

Berita Terkait