
SEMARANG-Masih tingginya angka bullying dan kekerasan khususnya terhadap anak dan perempuan mengundang keprihatinan Walikota Semarang Hendrar Prihadi. Guna meminimalisir kejadian tersebut, Jumat (15/9) Walikota melaunching tempat yang bernama Rumah Duta Revolusi Mental (RDRM) yang terletak di Simongan Raya 49 Semarang.
RDRM merupakan wujud program peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, kesejahteraan sosial, dan kualitas pendidikan serta pemberdayaan perempuan dalam bidang kesehatan mental dan psikososial dengan menggunakan sistem informasi teknologi maupun bertatap muka secara langsung.
“Rumah Duta Revolusi Mental merupakan hasil kerjasama Pusat Pelayanan Terpadu Seruni, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan TP PKK” ujar Walikota.
“Saya tidak menutup mata di Kota Semarang kekerasan terhadap anak maupun perempuan masih ada. Hal ini dikarenakan masyarakat masih menilai seseorang hanya dari segi fisiknya saja. Bahkan data yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan menunjukkan 84% anak SD sampai SMA pernah mengalami bullying”, lanjut Hendi sapaan akrab Walikota.
Walikota berharap keberadaan Rumah Duta Revolusi Mental menjadi bagian awal upaya Pemerintah Kota Semarang untuk mengurangi angka kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memanfaatkan keberadaan Rumah Duta Revolusi Mental, Pemerintah Kota Semarang menyediakan fasilitas pendukung yang nyaman dan lengkap di antaranya ruang konseling psikologi, Ruang Konseling Anak, Ruang Konseling Hukum, Ruang IT, Ruang Meeting, dan Dapur serta Halaman yang cukup luas. Selain itu menyediakan 2 Konselor Psikolog dengan 3 tenaga pembantu, serta 1 Konselor Hukum dengan 1 tenaga pembantu yang siap untuk melayani di Rumah Duta Revolusi Mental ini.
Program-program yang bisa diakses masyarakat secara gratis di dalam RDRM yaitu Restoratif Justice Program, Moral and Character Education Program, Public Mental Health Program, Community Development Program, Action Research, dan Human Resource Development Program.
Guna memperkuat RDRM dalam kesempatan tersebut Walikota Hendrar Prihadi juga meluncurkan Program Geper Septi (Gerakan Bersama Sekolah Semarang Peduli dan Tanggap Bullying), yang sudah diiniasi pada 17 Februari 2016, saat Walikota dan Wakil Walikota Semarang dilantik.
Geber Septi merupakan layanan konsultasi pencegahan serta penanganan kasus bullying berbasis teknologi, yang dapat diakses melalui alamat website gebersepti.SemarangKota.go.id. Dalam website tersebut baik Orang Tua, Siswa, bahkan Guru dapat melakukan konsultasi secara online terkait permasalahan yang dihadapi secara gratis tanpa perlu takut identitasnya bocor sampai keluar.
Harapan Walikota, dengan adanya RDRM dan Gebersepti setidaknya dapat memutus mata rantai bullying di lingkungan sekolah dan tindak kekerasan lainnya baik yang berbentuk fisik maupun kekerasan mental khususnya terhadap anak dan perempuan di Kota Semarang.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN Pusat kepada Walikota Semarang Hendrar Prihadi karena dianggap mempunyai dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk.
–
