Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PENYERAHAN PENGHARGAAN DARMA BAKTI, MELATI DAN PANCAWARSA
- 23 Aug
- dev_yandip prov jateng
- No Comments

CILACAP- Hari Pramuka ke 56, Selasa (22/08) pagi diperingati dalam satu upacara di Alun-Alun Cilacap. Bertindak selaku Pembina Upacara Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Drs. Farid Maruf, MM.
Pada kesempatan tersubut, Pembina Upacara menyerahkan sejumlah 42 penghargaan pramuka mulai dari penghargaan Darma bakti, Melati dan Pancawarsa kepada para penggiat gerakan pramuka.
Upacara hari Pramuka dimeriahkan dengan penampilan Saka Bhayangkara yang memperagakan senam lantas dan demontrasi mematahkan batu beghel pipa dragon dan penampilan Saka Wira Kartika drama kolosal saka Wira Kartika.
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Dr. Adhyaksa Dault, SH, Msi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pembina Upacara Plt Sekda Drs. Farid Maruf, MM mengatakan, Gerakan Pramuka yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pelosok desa terpencil sampai ke kota dan perwakilan luar negeri di Kedutaan Besar dan Konsulat Jenderal merupakan garda terdepan perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Menurut Adhyaksa, pendidikan kepramukaan yang mendasarkan pada Satya dan Darma Pramuka harus benar-benar tertanam dalam hati setiap insan Pramuka sebagai pedoman bersikap dan berprilaku.
Gerakan Kepanduan, lanjut Adhyaksa, sebagai cikal bakal Gerakan Pramuka telah ada di Bumi Pertiwi sejak masa penjajahan Belanda, tepatnya pada tahun 1912, dengan nama kelompok, baik berdasarkan nama etnik maupun keagamaan, jadi sudah 105 tahun eksistensinya di Indonesia.
Adhyaksa juga mengemukakan, setelah para pandu Indonesia yang merintis Sumpah Pemuda tahun 1928 dan mendorong Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, dan kemudian berkembang menjadi banyak organisasi kepanduan.
Presiden Soekarno melihat potensi dan militansi kepanduan yang perlu
dipupuk menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan semangat
persatuan dan kesatuan, Bung Karno menyatukan organisasi-organisasi
kepanduan itu menjadi Gerakan Pramuka dengan diterbitkannya Keputusan
Presiden Nomor 238 tahun 1961.
Gerakan Pramuka merupakan penyatuan dari 60 organisasi kepanduan untuk dapat menjadi perekat bangsa. Presiden Soekarno telah menyerahkan Panji Gerakan Pramuka kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961 yang berpesan bahwa Gerakan Pramuka berfungsi untuk membina dan memantapkan karakter kaum muda Indonesia.
Pesan Bung Karno ketika itu “Berusahalah sehebat-hebatnya untuk mengembangkan dan meluaskan Gerakan kita. Sampai pada suatu ketika setiap anak dan pemuda serta pemudi kita, baik mahasiswa yang di kota maupun yangmenggembala kerbau di desa, dengan rasa bangga dan terhormat dapat menyatakan “Aku Pramuka Indonesia”.
Gerakan Pramuka menjadi “rumah besar” kita, dan saya yakin Pramuka
dapat menyatukan bangsa ini ketika banyak pihak yang memiliki berbagai
kepentingan lainnya. Potensi Gerakan Pramuka sangat besar, mimpi dan
visi-misinya besar, anggota tersebar di seluruh pelosok tanah air, dan
jaringan yang kuat dengan organisasinya yang terstruktur secara
sistematis.
Ketua Kwarnas menambahkan, dengan mengusung tema Hari Pramuka ke-56 tahun 2017 yaitu “Bekerja untuk Kaum Muda, Mewariskan yang Terbaik bagi Bangsa”, mengindikasikan bahwa Gerakan Pramuka tetap konsisten dan fokus dalam mendidik kaum muda berkarakter melalui berbagai kegiatan yang lebih melibatkan kaummuda untuk mewariskan yang terbaik bagi bangsa, utamanya menyiapkan generasi mileneal untuk menjadi pemimpin terbaik bagi bangsanya. (hromly)