Penuhi Hak Dasar Anak, Pekalongan Siapkan Rumah Ibadah Ramah Anak

  • 06 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Rumah ibadah tak hanya menjadi salah satu tempat strategis pendidikan anak, baik dalam bidang keagamaan maupun kehidupan sosialnya. Rumah ibadah bahkan bisa menjadi alternatif sarana tumbuh kembang anak, lewat penyelenggaraan kegiatan yang positif dan kreatif.

Demikian dijelaskan Wakil Wali Kota Pekalongan, Salahudin, di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan, Selasa (5/10/2021). Menurutnya, rumah ibadah semestinya menjadi institusi yang ramah anak, tidak menumbuhkan trauma pada anak.

“Rumah ibadah yang ramah anak ini, dapat menjadi salah satu alternatif untuk dikembangkan menjadi tempat anak-anak berkumpul, melakukan kegiatan positif, inovatif, kreatif dan rekreatif yang aman dan nyaman, dengan dukungan orang tua dan lingkungannya,” tegas Wawalkot Salahudin.

Dia mengatakan, dunia anak adalah dunia bermain. Sehingga kegembiraan mereka adalah saat bermain, di manapun mereka berada, termasuk saat di rumah ibadah.

 

“Tentu saja tetap dilihat situasi dan kondisinya, bagaimana mengajak anak ke tempat ibadah dengan diselingi menyediakan buku-buku bacaan menarik tentang agama, yang dilengkapi dengan visualisasi gambar yang disukai anak,,” jelas wawalkot.

 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) DPMPPA Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Nur Agustina, menjelaskan, Pemerintah Kota Pekalongan telah berkomitmen untuk mewujudkan Kota Layak Anak. Semua elemen terkait dengan anak harus mulai diadvokasi mengenai Konvensi Hak Anak, supaya orang dewasa paham bahwa anak-anak memiliki banyak hak dasar yang terkadang terabaikan.

“Yang belum tersentuh yakni rumah ibadah ramah anak (RIRA). Jadi,anak-anak terkadang tidak memiliki tempat untuk mengekspresikan keyakinan agama maupun kreativitasnya,” bebernya.

Disampaikan Agustin, selama ini rumah ibadah hanya disiapkan untuk ibadah saja, padahal beberapa diantaranya sudah terintegrasi dengan TPQ dan perpustakaan masjid.

Pihaknya berharap, nantinya rumah ibadah bisa diramaikan dengan berbagi kegiatan dan dijadikan sebagai pusat kreativitas anak yang mengintegrasikan dunia anak dengan dunia keagamaan. Contohnya, Masjid Jami’ Kauman.

“Selama bulan puasa kemarin mengadakan kegiatan, di mana pesertanya dari anak remaja yang diberikan edukasi mengenai kesehatan reproduksi remaja, intoleransi. Sementara, di rumah ibadah lain seperti gereja juga sudah mulai mengadakan kelas Hari Minggu yang di dalamnya diselingi kegiatan pengembangan kreativitas bakat dan minat,” pungkasnya.

 

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait