PENTAS SENI ANAK “INDONESIA BANGKIT” TUNJUKAN KEBERAGAMAN INDONESIA

  • 20 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

CILACAP- Anak-anak Cilacap mulai dari PAUD hingga SLTP menunjukan kebolehannya dalam pentas seni dan budaya anak bangsa, dalam gelaran Indonesia Bangkit 2017.

Ajang Indonesia Bangkit yang digagas oleh Yayasan Cahaya Sinar Bangsa, di gelar di pendopo Wijayakusuma Cilacap, Rabu (20/12). Pentas seni dibuka oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman, dan dihadiri Forkompimda Cilacap, sejumlah pejabat Pemkab Cilacap dan undangan lain.

Menurut Ketua Indonesia Bangkit, Yesaya Suharsono, pentas seni dan budaya anak bangsa digelar dalam rangka menunjukan keberagaman yang dimiliki Indonesia, yang kaya akan suku bangsa, budaya dan terdiri dari beberapa agama mulai dari Islam, Kristen, katolik, Hindu, Budha dan Konghucu.  Mereka tampil menujukan ciri khas masing-masing, mulai dari seni tari hingga menyanyi, dalam pentas Indonesia Bangkit.

Yesaya menambahkan, Indonesia Bangkit terbentuk karena panggilan dari lintas agama untuk membuat suatu gerakan moral untuk Indonesia Bangkit dari roh dan kebenaran. Gelaran Indonesia Bangkit ini dimulai sejak tahun 2012 dan pagelaran di Cilacap merupakan pagelaran yang kelima.

Gerakan moral ini berawal dari keprihatinan, anak-anak Indonesia sejak usia dini sudah dicekoki dengan hal-hal yang berbau radikal. Dengan Indonesia Bangkit sebagai ajang anak-anak Indonesia dalam menunjukan kepada dunia bahwa kami ada dan tidak bisa dipecah-pecah. Justru anak-anak usia dini sudah bersatu dan jangan coba-coba mengganggu anak-anak kami, ujar Yesaya.

Sementara itu, Ketua FKUB Cilacap, Taufik Hidayatullah dalam kesempatan yang sama mengatakan, dalam gelaran Indonesia Bangkit setidaknya ada dua kegiatan yang ditampilkan. Pertama Pentas seni yang menampilkan ciri khas dari agama masing-masing dan yang kedua kegiatan bermain bersama.

Menurut Taufik, acara ini digelar dalam rangka menunjukan semangat kebersamaan, kerjasama, gotong-royong, semangat menghargai dan menghormati perbedaan. Karena Indonesia dibangun atas dasar keragaman suku, agama, budaya dan keragaman kenyakinan. Untuk itulah keseluruhannya dirangkum dalam kelima sila dalam Pancasila.

Indonesia Bangkit fokus pada anak, karena ketika anak-anak berkumpul dalam jumlah yang besar dari berbagai suku dan berbeda kenyakinan, bisa berkumpul, bersatu dan bersama, tanpa ada rasa curiga, ketakutan dan kecemasan. Itu semua merupakan modal besar untuk membangun Indonesia yang majemuk, Indonesia yang menghargai perbedaan dan menghormati keberagaman, tegas Taufik.

Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rahman dalam kesempatan tersebut mengatakan, kegiatan ini mempunyai arti yang sangat strategis bagi pengembangan kreatifitas motorik kasar dan halus bagi anak didik, dan dapat juga dimanfaatkan sebagai wahana hiburan yang mendidik bagi anak- anak. Sekaligus kegiatan ini untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak.

 

Menurut Wabup, melalui permainan tradisional, banyak sekali pelajaran yang bisa ditanamkan kepada anak-anak kita, baik yang berkaitan dengan semangat kebersamaan, kerjasama, perjuangan dan gotong royong.

 

Lebih lanjut Wabup mengemukakan, menyadari akan arti dan pentingnya pembangunan pendidikan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, Pemerintah Kabupaten Cilacap mempunyai komitmen yang kuat untuk terus memacu perkembangan dunia pendidikan, mulai dari Pendidikan Usia Dini sampai dengan tingkat pendidikan tinggi.

 

Berbagai kebijakan terus digulirkan, bahkan pendidikan merupakan salah satu dari empat Pilar Pembangunan  dalam Kebijakan Bangga Mbangun Desa. Dalam Pilar Pendidikan, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah berkomitmen bahwa jangan sampai ada anak usia sekolah yang tidak sekolah, jadi semua anak harus sekolah, ujar Wabup. (hromly)

Berita Terkait