Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PENGGUNAAN PESTISIDA PETANI MERAPI MENGKHAWATIRKAN
- 22 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Usaha untuk menuju swasembada pangan bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yang dilakukan Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) dengan mengedukasi para petani mengenai pestisida yang tepat guna dan tepat dosis.
“Kami perlu memahamkan petani tentang penggunaan pestisida ini merupakan salah satu faktor pendukung dalam usaha mencapai swasembada pangan di Indonesia. Karena penggunaan pestisida di tingkat petani sudah mencapai level mengkhawatirkan,” terang Sinam M. Sutarno, Ketua Umum JRKI, saat acara Deklarasi Petani Sadar Pestisida (Sadap) di basecamp Merapi Merbabu Community (MMC) Desa Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Sabtu (20/1).
Berdasarkan data Komisi Pestisida yang bernaung di bawah Kementerian Pertanian, saat ini terdaftar 350 merek fungisida, 600 merek herbisida, dan 800 merek insektisida dengan izin tetap. Jumlah tersebut belum termasuk produk ilegal atau yang proses perizinannya belum selesai. Ditambah lagi dengan angka perdagangan pestisida di Asia Tenggara yang selama lima tahun terakhir ini dilaporkan terus meningkat.
Dengan nilai total pasar nasional mencapai Rp 6 triliun per tahun. Kekhawatiran terhadap resistensi tanaman karena penggunaan pestisida secara berlebihan membuat CropLife Indonesia sebagai salah satu asosiasi yang menaungi delapan perusahaan besar Pestisida merasa perlu untuk memberikan kontribusi berupa edukasi dan pemahaman terhadap keuntungan dan dampak penggunaan pestisida.
“Memang kami kolaborasi dengan CropLife Indonesia untuk penyadaran pestisida,” imbuh Sinam.
Acara di lereng Merapi itu bertemakan “Program Penguatan Pemahaman Penggunaan Pestisida yang Tepat dan Benar dengan Pemanfaatan Radio Komunitas”. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 bulan pendampingan di desa setempat.