PEMKOT TEGAL SIAP DAMPINGI KELUARGA ABK KAPAL TENGGELAM

  • 25 Jul
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

TEGAL- Mendengar, ada warga Kota Tegal yang menjadi korban tenggelamnya Kapal KM Muda Jaya 3 di perairan Wakatobi Sulawesi Tenggara, Walikota Tegal KMT Hj. Siti Masitha Soeparno menegaskan Pemerintah Kota Tegal (Pemkot Tegal) siap melakukan pendampingan terhadap keluarga korban yang ditinggalkan. Hal itu diungkapkan  walikota saat menemui beberapa keluarga korban  di Jalan Timor Timur. Kelurhan Panggung Kota Tegal. Minggu (23/7).

Kunjungan tersebut dilakukan untuk mendengar langsung keterangan kronologi serta informasi apa saja yang selama ini sudah didapat oleh keluarga dari perusahaan tempat bekerja para korban.  Dalam dialognya dengan walikota, Rio yang merupakan anak dari Juru Mudi KM Muda Jaya III Darsono yang di duga ikut menjadi korban menuturkan pihaknya saat ini hanya ingin meminta Pemerintah Kota Tegal agar ikut membantu mendampingi proses pencarian korban.  “Saya ingin agar Pemkot Tegal memberikan pendampingan karena selama ini saya tidak bisa mendapatkan informasi yang pasti terkait nasib para korban”,ucapnya.

Rio menambahkan dirinya juga telah melaporkan kejadian tersebut ke beberapa instansi namun belum juga bisa mendapatkan solusi. “Saya minta bantuan, karena nelayan Tegal yang kerja disana belum ada asuransinya”,ucapnya. “Saya juga sudah mencari informasi ke Jakarta, namun hanya diminta menyiapkan KTP, AKTE serta Kartu Keluarga (KK) namun semua itu belum jelas kegunaannya untuk apa,”imbuhnya

Mendengar keterangan dari salah satu keluarga korban tenggelamnya Kapal KM Muda Jaya III yang berawakan 17 ABK yang 7 diantaranya warga Kota Tegal,   Walikota menyampaikan keprihatinanya atas kejadian tersebut. “Walaupun terjadi diluar wilayah Kota Tegal, Pemkot berjanji akan segera melakukan pendampingan melalui Dinas Tenga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) serta Bagian Hukum Setda Kota Tegal”,ucap walikota.

Disnakerin dan Bagian Hukum akan melakukan pendampingan untuk mencari informasi terkait keberadaan korban, apakah masih selamat atau sudah meninggal. Pemkot dikatakan walikota akan mendata terlebih dahulu terhada seluruh ahli waris yang ada di Kota Tegal untuk kemudian data tersebut akan di bawa ke Jakarta untuk menemui perusahaan dimana para korban bekerja di Muara Angke, Jakarta.

“Keluarga harus sabar dan berdoa, Rio dan pihak kelurga lainnya juga tidak perlu jalan sendiri untuk mencari informasi, Pemkot tidak akan tinggal diam atas kejadian ini, kita akan upayakan untuk menemukan titik terang atas kejhadian ini ”ungkapnya.

Sementara itu, terkait tidak adanya asuransi yang dimiliki para korban, seperti yang dismapaiakn Rio, walikota kembali menegaskan bahwa asuransi ketenagakerjaan harus dimiliki setiap orang yang bekerja di suatu perusahaan. “Itu yang paling penting, kesimpangsiuran data dan informasi tidak akan terjadi jika semua pekerja memiliki data asuransi yang sesuai”,tegas walikota.

Menerutnya sebuah perusahaan juga wajib  mendaftarkan pekerjanya kepada asuransi BPJS Ketenagakerjaan, karena itu terpenting. “Jika ada asuransi, hak-hak korban dan ahli waris juga akan mudah diurus”, jelasnya

Olah karena itu walikota kembali menegaskan kepada masyarakat yang ingin bekerja untuk memperhatiakan pertama adalah dalam kontrak kerjanya perusahan tersebut apakah  perusahaan menyediakan atau mendaftarkan pekerjanya kepada asuransi ketenagakerjaan atau tidak.

Walikota juga menghibau Rio dan ahli waris lainnya mengumpulkan  bukti sebagai ahli waris para korban ,data tersebut dikatakan walikota akan segera di verifiksasi oleh dinas terkiat dan di bawa  PT. Ocean Worldwide selaku pemiliki kapal di Jakarta. Diharapakan setelah itu ada keterangan resmi dari perusahan.

Namun jika langkah Pemkot juga tidak juga ditanggapi, Pemkot juga jika tidak menutup kemungkinan akan mengambil  langkah hukum untuk melaporkan kepada kejadian tersebut kepada kepolisian. Tidak hanya itu Pemkot juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian Resort Tegal Kota untuk meminta bantun agar bekerjasama dengan pihak kepolisian ditempat kejadian untuk membantu mencari informasi pasti keberadaan para korban.

 

Berita Terkait