Pemkot Surakarta Matangkan Persiapan Pembelajaran Tatap Muka

  • 09 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SURAKARTA – Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk sekolah di Kota Surakarta pada masa Pandemi Covid–19, terus dimatangkan oleh Pemerintah Kota Surakarta, dengan dikoordinasi oleh Gugus Tugas Covid–19 setempat.

Dalam Rapat Koordinasi Koordinasi dan Paparan Rencana Persiapan Pelaksanaan Pembelajaran Satuan Pendidikan dengan Tatap Muka Pada Masa Pandemi oleh Dinas Pendidikan Kota Surakarta Kepada Satgas Covid 19, di Bale Tawangarum, Jumat (9/10/2020), Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, perlu persiapan matang, terencana, dan terkoordinasi dengan baik. Kuncinya adalah komunikasi semua elemen.

Untuk mempersiapkan PTM, menurut Rudy, sapaan akrab wali kota, harus dimulai dengan simulasi, melibatkan beberapa sekolah, yang sudah siap dengan sarana dan prasarana belajar tatap muka new normal masa Pandemi Covid–19.

“Proses belajar mengajar sesuai protokol kesehatan, kita mulai dengan simulasi dahulu selama seminggu untuk setengah kelas, dan separuhnya seminggu kemudian. Ini untuk mencegah penyebaran virus Covid–19,” kata wali kota.

Semua personel di sekolah termasuk guru dan karyawan, lanjut Rudy, harus menjalani rapid test sebelum dilakukan pembelajaran. Sterilisasi semua alat belajar mengajar dilakukan dengan penyemprotan desinfektan.

Dia meminta Dinas Perhubungan menyediakan transportasi angkutan kota feeder sebanyak 121 unit, untuk penjemputan anak sekolah yang tidak bisa dijemput karena pulang sekolah saat orangtua masih bekerja. Angkot yang dipergunakan maksimal bisa diisi enam siswa dengan pengaturan tempat duduk. Sedangkan pengemudi serta asisten pengemudi bertanggung jawab terhadap protokol kesehatan sebelum siswa naik, di dalam mobil serta saat turun dari mobil.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Ety Retnowati menguraikan mekanisme yang akan ditempuh, mulai dari sosialisasi simulasi diawali dengan meminta persetujuan orang tua murid agar anaknya ikut dalam simulasi pembelajaran PTM. Kemudian, penyiapan sekolah dari semua segi kita lakukan, antara lain dengan penyusunan kurikulum penyesuaian, pengaturan kelas belajar, pengaturan waktu belajar, penyusunan protokol berangkat dan pulang sekolah, kantin dan akses PKL luar sekolah ditutup.

“Selain itu, panduan dan penyiapan CTPS di sekolah, thermo gun, penyemprotan desinfektan di lingkungan sekolah, bekal dan penyiapan kelengkapan pribadi sekolah, seperti APD, masker, face shield, hand sanitizer, sapu tangan pribadi, bahan sosialisasi dan media informasi serta akses layanan kesehatan terdekat,” urainya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan, pihaknya akan mengoordinasikan kebutuhan untuk cairan hand sanitizer dan desinfektan, untuk mendukung simulasi dan pelaksanaan PTM tersebut.

Sementara Dinas Perhubungan diminta Walikota menyediakan transportasi angkot feeder sebanyak 121 buah untuk penjemputan anak sekolah yang tidak bisa dijemput orangtuanya lantaran waktu pulang sekolah pada jam kerja. Angkot yang dipergunakan masimal bisa diisi 6 siswa dengan pengaturan tempat duduk. Sedangkan pengemudi serta asisten pengemudi bertanggungjawab terhadap protokol kesehatan sebelum siswa naik, di dalam mobil serta saat turun dari mobil.

Penulis : Humprot Solo
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait