Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PEMKOT BERENCANA BANGUN GARDU PANDANG DI GUNUNG TIDAR
- 10 Oct
- dev_yandip prov jateng
- No Comments

MAGELANG-Walikota Magelang, Sigit Widyonindito, mewacanakan pembangunan gardu pandang di kawasan wisata Gunung Tidar ke depannya. Destinasi wisata tersebut diharapkan mampu menampung wisatawan sedikitnya 300 orang.
“Gardu pandang itu dibangun memanjang, sekitar 100 meter. Setidaknya memuat paling tidak 300 orang pengunjung,” kata Sigit, saat memimpin apel pegawai di halaman belakang Setda Kota Magelang, Selasa (10/10/2017).
Selain itu, Sigit juga berencana menata area parkir serta memperlebar akses masuk kendaraan menuju Gunung Tidar.
“Sehingga bus-bus rombongan yang akan masuk ke kawasan Gunung Tidar bisa lebih mudah. Terutama saat melakukan manuver,” terangnya.
Pembangunan fasilitas tambahan tersebut, lanjut Sigit, diharapkan bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke hutan Kota Magelang itu. Apalagi, kunjungan yang ada selama ini lebih banyak berupa wisata ziarah.
Terkait dengan penarikan retribusi yang dilakukan, menurutnya, akan dikembalikan untuk pemeliharaan, perbaikan serta peningkatan layanan bagi wisatawan. Sigit juga yakin, jumlah pengunjung Gunung Tidar ke depan akan terus mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Sri Retno Murtiningsih, menambahkan, pihaknya baru akan merapatkan rencana pembuatan gardu pandang seperti yang diwacanakan oleh Walikota.
Untuk penarikan retribusi, menurutnya, terus mengalami peningkatan sejak ditarik pada 4 Oktober 2017 lalu.
“Dari awalnya masuk Rp800 ribu per hari, hari Senin (9/10) kemarin kami menerima pemasukan retribusi sebesar Rp6 juta. Peningkatan terjadi karena pengunjung juga terus bertambah, bersamaan dengan masa ramai di bulan Muharram,” katanya.
Diakui Retno, para pengunjung sempat merasa keberatan saat ditarik reribusi, terutama rombongan, karena mereka belum mempersiapkan biaya sebelumnya. Menghadapi hal itu, pengelola masih memberikan keringanan berupa pengurangan biaya, sesuai kemampuan para pengunjung.
“Sebenarnya, ketika pengunjung dijelaskan, mereka bisa mengerti. Bahwa penarikan retribusi ini nantinya akan dikembalikan lagi kepada mereka, berupa penataan, penambahan jumlah toilet, penerangan, kebersihan,” imbuhnya.
Ke depan, Retno mengaku berencana membangun rest area di dua lokasi yang seluruhnya di atas Gunung Tidar. Selain itu, juga penataan para pedagang asongan yang selama ini berjualan di sekitar jalur pendakian.
“Kita akan melakukan penataan kios yang ada di atas Gunung Tidar, sehingga para pedagang asongan yang selama ini tidak teratur akan kita wadahi, mereka bisa menyewa kios,” jelasnya.