Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PEMKOT AKAN MEMFASILITASI BUSINESS MATCHING, PELAKU EKRAF DENGAN PIHAK PERBANKAN
- 14 Mar
- yandip prov jateng
- No Comments

SALATIGA- Pemerintah Kota Salatiga akan menfasilitasi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) dengan pihak perbankan untuk menggerakkan potensi kreatif dan mempermudah akses permodalan usahanya. Hal tersebut disampaikan Walikota Salatiga Yuliyanto, S.E., M.M usai membuka acara Sharia Banking for Creative Business Matching di Hotel Grand Wahid Salatiga, Selasa (13/3).
Akses permodalan merupakan salah satu permasalahan dalam mengembangkan perekonomian. Khususnya untuk ekonomi kreatif yang ada di masyarakat kota Salatiga. Pihaknya mengajak untuk bersama-sama mengikuti dan mendengarkan penjelasan tentang ekonomi kreatif dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) maupun pihak perbankan yang ada. Nantinya hal ini bisa diikuti dan diterapkan oleh para pelaku usaha. Sehingga bisa meningkatkan wawasan, menambah jaringan, dan permodalan untuk pelaku usaha yang ada di wilayah kota salatiga. Enterpreneur ekonomi kreatif akan muncul khususnya di wilayah usahanya.
Yuliyanto mencontohkan adanya perkembangan ekonomi kreatif yang ada di wilayah Salatiga baik yang nampak secara fisik maupun yang tak tampak secara fisik. Pembuat aplikasi belanja yang dilakukan oleh pihak dtech engeneering dengan menciptakan aplikasi e-nyayur. Hal ini merupakan langkah kreatif pelaku usaha di salatiga untuk memanfaatkan berjualan sayur dengan pemanfaatan teknologi informasi. Lanjut Yulianto, Hal ini membuktikan bahwa orang salatiga sangat kreatif, inovatif dan bisa menghasilkan pendapatan dari pemanfaatan aplikasi tersebut.
” Hal ini sangat kreatif, bisa menumbuhkan komoditi yang bersaing, terlebih dipasarkan lewat media sosial, akan lebih cepat,” Kata Yulianto.
Selain e-nyayur, ada pembuatan desain komponen jet (jet engine bracket) oleh dua pemuda asal salatiga. Kemudian ada ekonomi kreatif lainnya yakni dengan memanfaatkan ban bekas di daerah Tegalrejo yang telah disulap menjadi bahan olah jadi yang bernilai lebih seperti dompet, tas, tempat handpone. Di daerah Kalitaman juga terdapat pembuatan diecast motor-motor kuno yang pemasarannya juga melalui media sosial.
Pemkot juga akan selalu menggerakkan potensi kreatif yang ada di wilayah Salatiga. Dengan melakukan kerjasama, bergerak bersama-sama dengan Bekraf bisa mewujudkan kemudahan dalam permodalan. Pelaku usaha akan bisa menemukan model pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan usahanya. Pemkot juga akan menfasilitasi permodalan pelaku ekonomi kreatif yang akan di link-kan dengan bank yang ada di wilayah kota salatiga dengan memberikan akses kepada pemilik usaha tersebut.
” Kita akan memberikan fasilitasi permodalan dan kemudahan untuk kreatifitas pelaku ekraf yang terhubung dengan akses perbankan,” terang Yulianto.
Sementara itu, menurut Deputi Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Fadjar Hutomo. Bekraf akan menfasilitasi 200 pelaku ekraf untuk bisa mengakses pembiayaan perbankan syariah di wilayah salatiga dengan program yang telah disiapkan.
” Business Matching yang digelar Bekraf ini mempertemukan pelaku ekraf dengan pelaku perbankan syariah untuk mempermudah pelaku ekraf mengakses pembiayaan yang ditawarkan perbankan untuk mengembangkan usahanya sekaligus mengetahui persyaratan untuk mengaksesnya, Ucapnya.
Fadjar Hutomo juga menuturkan bahwa Bekraf sedang membangun ownership UKM, karena nilainya rendah untuk IP sekitar 11%. Sementara itu, ada beberapa solusi yang akan disiapkan untuk jangka pendek yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR) ekonomi kreatif dengan mendapatkan permodalan dari perbankan. Untuk usaha mikro mencapai 25 juta rupiah, kemudian untuk KUR ritel yakni 25 juta – 500 juta rupiah. KUR mikro disini bisa tidak berjaminan namun pelaku ekraf harus benar-benar mempunyai usaha dan minimal sudah berdiri selama 6 bulan.